Jakarta, tvOnenews.com - Penasehat Keamanan Nasional Israel Tzachi Hanegbi mengatakan pemerintah tetap melanjutkan peperangan di Gaza apabila Hamas melepas seluruh tawanan.
"Pemerintahan ini tidak akan mengambil keputusan untuk menghentikan perang sebagai imbalan pembebasan sandera," ujar Hanegbi dalam pernyataannya dikutip pada Sabtu (1/6/2024).
Ia menyebut hal tersebut ketika melakukan pertemuan dengan para keluarga tawaran dari Israel.
Hanegbi mengklarifikasikan bahwa perjanjian pembebasan para sandera pada "tahap satu" memiliki alasan, yakni berdasarkan kemanusiaan.
Tentara Israel sedang berperang dengan Hamas di daerah Erez, utara Jalur Gaza. (Antara)
Menurut lembaga penyiaran Harian Times of Israel dan Channel 12, pembebasan tersebut akan terwujud.
Ia menegaskan jika para sandera belum dibebaskan Hamas maka pihaknya tetap menyerang perlawanan para pejuang Palestina di Gaza.
Hal itu mengingat Pemerintah Israel tidak mempunyai rencana alternatif selain berperang di Gaza.
"Jika sandera belum dibebaskan dalam beberapa minggu atau bulan, kami tidak punya rencana lain. Kami akan terus bertempur di Gaza dan di utara, dan baru pada saat itu kami akan meninjau kembali," jelasnya.
Diketahui, pada sebelumnya pejuang Hamas telah menerima gencatan senjata berdasarkan dari usulan yang dilakukan oleh Qatar dan Mesir.
Meski begitu, Israel tetap menolak dan tetap ingin melakukan penyerangan melalui darat, tepatnya di daerah Kota Rafah bagian selatan.
Walaupun Hamas berupaya Israel tidak akan menyerang kembali dengan tujuan peperangan bersama Israel akan berakhir.
Tetapi Israel hanya menginginkan gencatan senjata sementara dengan Hamas lantaran mereka sedang mempertahankan kehadiran para militernya yang berada di Gaza.
Saat Israel sempat mengerem penyerangannya di Gaza, banyak bantuan kemanusiaan yang diperbolehkan masuk.
Hal itu berdasarkan persetujuan kedua belah pihak dalam melakukan pertukaran para tahanannya.
Menurut media Israel, Hamas dan Jihad Islam telah menangkap kurang lebih 239 orang sejak Hamas dituduh melakukan penyerangan menuju situs militer dan permukiman pada 7 Oktober 2023 lalu.
Terkini, Israel menyampaikan bahwa, masih ada 121 tawanan yang masih ditahan dan mereka semua berada di Gaza.
Sedangkan Hamas melaporkan pihaknya telah banyak menangkap tentara Israel di Gaza pada 26 Mei 2024. (ant/hap)
Load more