tvOnenews.com - Salat tahajud menjadi ibadah sunnah yang akan membawa amalan umat Muslim di akhirat.
Salat tahajud juga memiliki keutamaan lainnya, seperti amalan penghapus dosa, pembuka pintu rezeki, dan lain-lain.
Seorang Muslim bisa mengerjakan waktu salat tahajud dimulai pada waktu tengah malam atau sepertiga malam.
Meski begitu, waktu salat tahajud menjadi tantangan seseorang harus bangun tidur saat tengah malam.
Kebanyakan orang sering telat mengerjakan salat tahajud dikarenakan telat bangun tidur bahkan di waktu setelah azan Subuh.
Ilustrasi berdoa di salat tahajud setelah azan Subuh. (Pixabay)
Seperti apa Ustaz Khalid Basalamah menjelaskan tentang pelaksanaan salat tahajud dilakukan setelah azan Subuh? Mari simak di sini!
Dilansir tvOnenews.com dari kanal YouTube Ilmu Akhirat, Ustaz Khalid Basalamah berbagi ilmu tentang pelaksanaan salat sunnah malam, salah satunya tahajud.
Ustaz Khalid Basalamah mengatakan banyak yang sering telat salat tahajud dan sunnah lainnya.
Menurutnya, waktu tersebut masih momen manusia masih tidur dan waktunya istirahat.
Sehingga mereka memaksakan salat tahajud semisal sudah berkumandangnya azan Subuh.
"Itu kebablasan sampai azan Subuh baru bangun untuk salat (tahajud)," kata Ustaz Khalid Basalamah.
Padahal tahajud memiliki waktu yang biasa dikenal pada sepertiga malam.
Hal itu berdasarkan ayat suci Al Quran dari Surat Al-Isra ayat 79 tentang perintah tahajud sebagai tempat yang terpuji, Allah SWT berfirman:
وَمِنَ الَّيْلِ فَتَهَجَّدْ بِهٖ نَافِلَةً لَّكَۖ عَسٰٓى اَنْ يَّبْعَثَكَ رَبُّكَ مَقَامًا مَّحْمُوْدًا
Wa minal-laili fa tahajjad bihii naafilatal lak, ‘asaa ay yab‘asaka rabbuka maqaamam maḥmuudaa.
Artinya: "Pada sebagian malam lakukanlah salat tahajud sebagai (suatu ibadah) tambahan bagimu, mudah-mudahan Tuhanmu mengangkatmu ke tempat yang terpuji." (QS. Al-Isra, 17:79)
Kemudian, pendakwah itu menerangkan hukum tahajud dilakukan setelah azan Subuh dikumandangkan muadzin.
"Ada pendapat ulama mengatakan kalau jeda antara azan dan iqamah Subuh masih panjang (amalan)," tuturnya.
"Seperti Masjidil Haram misalnya 20 menit, 25 menit baru iqamah," sambungnya.
Ia menjelaskan waktu tersebut masih bisa digunakan untuk salat tahajud, kenapa bisa begitu?
Di momen tersebut menjadi solusi bagi yang telat bangun tidur dan memiliki niat tahajud, khususnya orang yang selalu mengerjakan ibadah malam.
"Sementara Antum sudah terbiasa kerjakan salat tahajud, boleh mengerjakannya antara azan, iqamah Subuh," ungkapnya.
Ia mengatakan saat muadzin telah mengumandangkan adzan Subuh, di momen tersebut masih punya banyak waktu kosong.
Seorang Muslim bisa menggunakan waktu kosong tersebut untuk berdoa, zikir, salat sunnah fajar, termasuk tertinggalnya ibadah tahajud.
"Karena itu bukan waktu yang dilarang untuk salat (selain Subuh)," imbuhnya.
Sebaliknya, jika muadzin telah mengumandangkan kamat Subuh maka tahajud sudah tidak berlaku dan tak boleh dikerjakan meski sudah diniatkan.
"Kalau sudah iqamah Subuh waktu dilarang salat, enggak boleh," tegasnya.
Ia pun akhirnya meyakinkan bahwa jarak waktu di antara azan dan sebelum pelaksanaan Subuh diperbolehkan mengerjakan ibadah sunnah lainnya.
"Berarti di sini pendapat ulama mengatakan masih boleh mengerjakan sunah-sunah antara azan dan iqamah Subuh," tukasnya.
Maka dari itu, ia berharap kajian terkait pelaksanaan tahajud di waktu Subuh bisa dijadikan ilmu pengetahuan bersama.
Terutama bagi yang sering bangun tidur kesiangan sehingga tidak bisa mengerjakan salat tahajud dan minta hajat kepada Allah SWT.
"Ini termasuk yang bisa diambil pelajaran dari situ tadi," tandasnya.
Umat Muslim senantiasa mengerjakan salat tahajud karena menjadi salah satu ibadah yang manfaatnya sangat dahsyat untuk kehidupan dan bekal amalan di akhirat.
Kesimpulannya bahwa, seorang Muslim yang telat bangun tidur masih dbolehkan salat tahajud setelah azan Subuh sebelum kamat berkumandang.
Apabila tafsir di atas belum memuaskan jawaban Anda yang ingin selalu menekunkan ibadah salat malam, sebaiknya konsultasi atau dengar kajian dari para ulama, kyai, ustaz, dan tokoh agama lain.
Wallahu A'lam Bishawab.
(hap)
Load more