"Jangan salah memahami khusyuk. Khusyuk bukan berarti tenang, khusyuk di dalam shalat itu hati dan pikiranmu mengikuti bacaan di dalam shalat. Nggak ada hubungannya dengan memejamkan mata maupun membuka mata," ungkap Buya Yahya.
"Merenungi bacaan-bacaan kita di dalam shalat itu khusyuk," sambungnya.
Namun, jika berada pada kondisi-kondisi tertentu, misal laki-laki shalat di tempat ramai dan banyak perempuan yang berlalu lalang, boleh untuk memejamkan mata untuk menjaga pandangan.
"Tapi mungkin shalat di tempat ramai di mana banyak orang lalu lalang wanita, pejam mata boleh agar terjaga," kata Buya Yahya.
Buya Yahya kembali menegaskan bahwa menutup mata dalam shalat tidak diharamkan, namun makruh atau tidak dianjurkan.
"Memang tidak diharamkan memejamkan mata, tapi dikatakan makruh. Khusyuk itu memahami apa yang anda baca, maka membiasakan kita untuk mengikuti bacaan itu penting. Memahami maknanya, mentaddaburi maknanya sampai selesai, itu khusyuk," ujar Buya Yahya.
Khusyuk berasal dari dalam hati dan pikiran setiap orang. Maka, ketika hati dan pikiran memahami makna dari firmsn Allah yang dibacakan dalam shalat, itu bisa dikatakan sebagai khuysuk.
Load more