Jakarta tvOnenews.com- Banyak hewan diciptakan Allah swt, katanya ada yang bisa membatalkan wudhu. Batal bila dikonsumsi sebelum shalat, lantas daging hewan manakah (Kambing atau Unta) dikatakan Rasulullah saw? begini penjelasan Ustaz Adi Hidayat.
Dalam penjelasan Ustaz Adi di YouTube video dakwah, perlu memahami apa maksud dari hadist riwayat Muslim nomor 828. Kalau ada, sahabat bertanya kepada Nabi Muhammad saw soal daging Kambing dan Unta, mana yang membatalkan wudhu?.
"Nomor hadist riwayat Muslim 828, seorang sahabat bertanya kepada nabi Muhammad saw, ya rasulullah wahai rasulullah, apakah makan daging kambing membatalkan wudhu?," kata Ustaz Adi dikutip, Senin (2/6/2024)
"Kata nabi tidak, ketika, dia bertanya lagi, ya rasulullah kalau makan daging unta membatalkan wudhu?. Jawab nabi, iya maka berwudhu lah ketika anda memakan daging unta," sambungnya
Ustaz Adi Hidayat meminta agar tidak dipahami secara tekstual atau hanya dibaca. Tapi pahami, secara kontekstual atau pahami secara mendalam, berkaitan waktu dan situasinya.
Katanya, secara kontekstual, hadits ini menggambarkan situasi di Arab Saudi banyak daging, untuk hewan Kambing dan Unta memiliki perbedaan. Dia mengatakan kalau daging kambing tidak sebau "nyengat" di Indonesia, sementara daging Unta "sangat nyengat".
Hal ini mendorong agar seseorang, setelah konsumsi daging Unta diharapkan wudhu lagi. Tentunya, ini punya alasan.
Menurut Ustaz yang akrab disapa UAH ini, mengatakan berwudhu bentuk menjaga kenyamanan dan kebersihan saat beribadah.
"Dari sini, orang-orang yang memahami hanya secara tekstual. Kalau hanya unta kalau dimakan itu, membatalkan wudhu, lalu berwudhu kembali," ucapnya lagi
"Nah yang kontekstual, bukan melihat untanya, tapi melihat jenis makanannya di Arab Saudi itu kalau anda, urutkan makan makanan dari daging. Orang Arab biasa makan kambing disampingnya, ada zaitun dan lainnya itu biasa, baunya cepat hilang," jelas Ustaz Adi
"Kemudian, kambing di Arab dan di sini berbeda karena lebih berbau di sini. Lebih menyengat di sini aromanya, tapi unta, itu berbeda, dari liur atau daging baunya itu berbeda," terang UAH
Dengan begitu, Ustaz Adi mendorong agar umat muslim selalu menjaga wudhu dan tetap khusyuk dalam ibadah shalat.
Berwudhu kembali, setelah makan daging unta, dinilai mampu mengurangi bau atau membersihkan diri. Sehingga saat beribadah, lebih nyaman dan bentuk menghargai Allah swt.
"Sehingga dipahami secara kontekstual, setiap makan makanan sifat seperti daging Unta. Di mana mengeluarkan bau, dan ganggu kekhusyukan dalam ibadah, maka terbaik ialah berwudhu kembali," pesan Ustaz Adi
"Misalnya, jengkol dan saudara-saudaranya. Jangan dipaksakan, kemudian ada bawang yang sekiranya keluarkan bau tertentu," kata Pendakwah ini
"Anda saja sudah tidak merasa sedap, gimana mau menghadap Allah swt?. Berbicara dengan orang lain tidak nyaman, masa sama Allah dalam ibadah gimana?. Wallahualam," imbuhnya. (klw).
Load more