tvOnenews.com - Zikir setelah salat fardhu menjadi ucapan doa sebagai bentuk menyampaikan ekspresi rasa syukur kepada Allah SWT.
Setelah salat fardhu, zikir juga memiliki keutamaan agar seseorang senantiasa memohon ampunan atas dosa-dosanya.
Amalan zikir menjadi waktu yang mustajab supaya seorang Muslim selalu berdoa ketika selesai mengerjakan salat fardhu.
Pada dasarnya, zikir memiliki urutan sesuai anjuran Rasulullah SAW yang harus dibaca seseorang setelah salat fardhu.
Ilustrasi zikir setelah salat fardhu. (Pixabay)
Ustaz Adi Hidayat mengatakan urutan zikir ini sangat penting supaya seorang Muslim selalu mendapat pahala saat setelah melaksanakan kewajibannya setiap hari.
TvOnenews.com melansir kanal YouTube Audio Dakwah, Ustaz Adi Hidayat (UAH) menjelaskan agar amalan salat fardhu seseorang semakin sah harus membaca zikir ini sesuai urutannya.
Menurut UAH, urutan tersebut berdasarkan anjuran atau sunnah Rasulullah SAW.
Terutama bagi yang selalu meluangkan waktunya setelah salat fardhu untuk senantiasa berzikir dan mengingat kepada Allah SWT.
UAH menerangkan bahwa, bacaan zikir diawali dengan membaca istighfar setelah melaksanakan fardhu.
أَسْتَغْفِرُ اللَّهَ الْعَظِيمَ الَّذِي لَا إِلَهَ إِلَّا هُوَ الْحَيَّ الْقَيُّومَ وَأَتُوبُ إِلَيْه
Astaghfirullahaladziim, alladzii laa ilaha illa huwal hayyul qayyuum wa atuubu ilaih.
Artinya: "Aku memohon ampun kepada Allah, Zat yang tidak ada sesembahannya kecuali-Nya. Dia Yang Maha Hidup lagi Maha Berdiri Sendiri, dan aku bertaubat untuk-Nya."
Saat istighfar, UAH menyarankan kita sebagai Muslim harus membacanya dengan memakai penuh perasaan.
Tujuannya agar kita semua selalu mengingat dosa-dosa kita dan selalu minta ampunan kepada Allah SWT.
"Istighfar artinya minta ampun. Orang minta ampun sadar akan dosa. Karena itu, ketika Anda istighfar, sambil Anda rasakan punya dosa apa sampai Anda beristighfar," jelas UAH.
Kemudian, UAH mengatakan kita bisa mengamalkan zikir ini setelah membaca istighfar, begini bacaannya:
اَللّهُمَّ اَنْتَ السَّلاَمُ وَمِنْكَ السَّلاَمُ تَبَارَكْتَ يَاذَاْلجَلاَلِ وَاْلاِكْرَامِ
Allahumma antassalam waminkassalam tabarakta ya dzaljalali wal ikram.
Artinya: "Ya Allah, Engkaulah yang selamat dari kejelekan, kekurangan dan kerusakan, dan dari-Mu keselamatan. Maha berkah Engkau wahai zat yang Maha Agung dan Maha Baik."
UAH membagikan urutan kedua bacaan zikir setelah salat fardhu, yaitu kalimat "Laa Ilaha Illallah Wahdahu Laa Syarika Lahu".
Zikir ini sebagaimana berdasarkan riwayat dari Abdullah bin Zubair RA sebagai amalan yang wajib dibaca setelah salat fardhu.
Ia menyarankan bacaan zikir ini diucap secara lengkap agar mendapat keutamaan di dalamnya, begini bunyinya:
قَالَ لا إلهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَريكَ لَهُ ، لَهُ المُلْكُ وَلَهُ الحَمْدُ ؛ وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ
Laa ilaha illallah wahdahu laa syarika la, lahul mulku wa lahul hamdu wa huwa 'ala kulli syai'in qodir.
Artinya: "Tidak ada Tuhan selain Allah, tidak ada sekutu bagi-Nya, milik-Nya segala kekuasaan dan bagi-Nya segala pujian. Dia Maha Kuasa atas segala sesuatu."
UAH menyampaikan bahwa, ada satu ayat dan tiga surat yang terpilih menjadi bacaan zikir saat setelah menunaikan salat fardhu.
Daftar tiga surat tersebut meliputi Al-Ikhlas, Al-Falaq, dan An-Nas, serta satu ayat di Surat Al Baqarah, yakni Ayat Kursi.
Ia mengingatkan jangan menyepelekan empat bacaan tersebut meski mudah tetapi manfaatnya sangat luar biasa.
Hal ini mengingat empat bacaan pendek tersebut dibaca saat pertengahan zikir.
Ia menjelaskan bahwa, ucapan "Subhanallah, Alhamdulillah, Allahuakbar" sebagai bacaan utama zikir usai ibadah wajib.
Seorang Muslim harus mengucap masing-masing zikir tersebut sebanyak 33 kali.
Ia mengingatkan agar kita tidak melupakan jumlah hitungannya saat berzikir.
Anda bisa mengenakan ruas jari tangan jika tidak mempunyai tasbih sebagai benda untuk menghitung jumlah masing-masing bacaan zikir.
UAH membahas soal tentang makna kandungan dari bacaan zikir yang diucap usai salat fardhu.
Menurutnya, seorang Muslim harus benar-benar memahami makna kandungan dari setiap bacaan zikirnya.
Terutama masing-masing bacaan zikir memiliki arti secara khusus supaya bisa mendapatkan keutamaan dan manfaatnya dalam memperoleh pahala.
"Jadi pada saat mengamalkannya keadaan Anda dekat dengan Allah," katanya.
Contohnya saat Anda mengucap bacaan "Subhanallah", maka Anda harus menghindari hal-hal yang tidak ada kaitannya terkait bacaan tersebut agar selalu mengingat keagungan Allah SWT.
Jika sedang mengucap "Alhamdulillah" harus merasakan hal yang memiliki manfaat terhadap makna kandungan bacaan tersebut dan diusahakan buang hal negatif saat membaca zikir ini.
"Jadi kalau tiap hari alhamdulillah tapi korupsi juga, menipu juga, pasti ada yang salah," pungkasnya.
Kesimpulannya bahwa, UAH menyampaikan zikir setelah salat fardhu memiliki urutan yang harus diketahui supaya tidak salah baca lagi.
Jika tafsir tentang urutan zikir setelah salat fardhu ini masih belum menemukan jawaban dan menambah ilmu pengetahuan Anda, langsung dengar kajian dari para ulama, kyai, ustaz, dan tokoh agama lain.
Supaya Anda selalu mengamalkan urutan zikir tersebut agar masuk dalam golongan orang yang beriman kepada Allah SWT.
Wallahu A'lam Bishawab.
(hap)
Load more