Jakarta, tvOnenews.com - Konjen RI Jeddah Yusron B. Ambary mengatakan polisi Arab Saudi kemungkinan masih melakukan pencarian WNI yang tidak memiliki visa haji.
"Warga kita masih di Makkah masih dalam pencarian," ujar Yusron dalam keterangan resminya kepada awak media diterima di Jakarta, Senin (3/6/2024).
"Ada kemungkinan masih ketangkap juga," imbuhnya.
Konjen RI Jeddah itu menyampaikan bahwa, masih ada WNI yang masih masuk dalam daftar pencarian polisi Arab Saudi.
Konjen RI Jeddah memberikan keterangan terbaru kasus WNI non visa haji ditangkap di Madinah, Arab Saudi, Senin (3/6/2024). (tvOnenews.com/Hilal Aulia Pasya)
WNI itu diduga telah memberikan tasreh haji kepada rombongan dari Indonesia di bawah naungannya.
Kemungkinan WNI tersebut menjadi koordinator atau penyedia jasa keberangkatan ibadah haji tanpa visa haji dan persyaratan resmi dari Pemerintah Arab Saudi.
"Pihak keamanan masih mencari satu WNI lagi di Makkah yang memberikan tasreh haji ya," tuturnya.
Hal ini mengingat ada tiga kasus yang melibatkan WNI ditangkap oleh polisi Arab Saudi.
Penyebabnya mereka tidak mempunyai visa haji sebagai syarat penting dan ketentuan ditetapkan Pemerintah Arab Saudi untuk periode pelaksanaan ibadah haji 2024.
Kasus pertama melibatkan dua WNI yang mengaku sebagai jemaah haji furoda ditangkap setelah miqat di Bir Ali, Madinah.
Kedua, sebanyak 19 WNI berhasil ditemukan polisi Arab Saudi. Namun begitu mereka tidak bersalah karena bukan dalam rangka pergi ibadah haji.
Kasus ketiga melihatkan 37 WNI ditangkap aparat keamanan Arab Saudi di Madinah saat kepergok di dalam bus.
Namun, KJRI Jeddah dan pihaknya berhasil membebaskan 34 WNI yang ditangkap meski tiga lainnya masih ditahan pemerintah setempat.
"Misi kita menyelesaikan masalah di sini, kita terbangkan ke Jakarta. Kita serahkan sepenuhnya ke Jakarta," jelasnya.
Yusron menyatakan sejak adanya visa haji, Pemerintah Arab Saudi selalu melakukan pengecekan terhadap setiap individu.
Pemerintah Arab Saudi ingin membuktikan penyelenggara haji tahun ini semakin kondusif dengan adanya aturan ketat dari pihaknya.
"Check point tahun lalu hanya mobil yang diberi izin, sekarang perorangan jadi semakin diperketat," tandasnya.
Diketahui, 34 orang dari 37 WNI yang berhasil ditangkap aparat keamanan Arab Saudi telah pulang menuju Indonesia.
Yusron mengatakan mereka tiba di Bandara Soekarno-Hatta pada Senin, 3 Juni 2024, pukul 21.30 WIB.
Oleh karena itu, ia selalu mengimbau masyarakat Indonesia tidak perlu memaksakan pergi ibadah haji tanpa melalui jalur resmi.
Ia berharap tujuan Pemerintah Indonesia dan Kemenag RI ingin menciptakan kenyamanan untuk jemaah haji Indonesia bisa dilakukan dengan baik dan sempurna. (put/mch/hap)
Load more