Bukan Sapi, Ternyata Hewan ini Lebih Afdal Dijadikan Hewan Kurban Sesuai Ajaran Rasulullah SAW, Ustaz Khalid Basalamah Bilang…

tvOnenews.com - Hari Raya Idul Adha akan jatuh setiap 10 Dzulhijjah. Hari raya ini kerap disebut sebagai hari raya kurban lantaran identik dengan penyembelihan hewan kurban.

Hukum menyembelih hewan kurban sendiri adalah sunnah muakkad bagi umat Islam yang baligh, berakal, dan mampu.

Di Indonesia, hewan ternak yang biasa dipilih untuk kurban adalah sapi, kerbau, kambing, atau domba.

Kemudian, hewan yang boleh dijadikan kurban minimal harus berumur dua tahun.

Lantas muncul pertanyaan ketika Idul Adha lebih afdal berkurban dengan sapi atau kambing?

Dalam salah satu ceramahnya, Ustaz Khalid Basalamah menjelaskan hewan yang lebih afdal dijadikan sebagai hewan kurban sesuai ajaran Rasulullah SAW.

Menurut Ustaz Khalid Basalamah, hewan yang afdal dijadikan hewan kurban bukanlah sapi, melainkan kambing atau domba sesuai ajaran Nabi Muhammad SAW.

“Afdalnya kambing dan domba karena Nabi Muhammad SAW berkurban dengan kambing dan domba, harus itu,” kata Ustaz Khalid Basalamah.

Kebanyakan orang tidak mau mengonsumsi kambing karena dagingnya memiliki aroma yang khas.

Selain itu orang Indonesia juga lebih suka mengonsumsi daging sapi karena lebih terbiasa sejak kecil.

Padahal seharusnya perihal kurban tidak bisa dinilai dari suka atau tidak suka seseorang dengan daging kambing, tetapi dari pahala yang didapat.

“Kita di Indonesia lebih suka sapi karena selama dari kecil lebih banyak makan daging sapi. Padahal sebenarnya disini bukan masalah kita suka atau tidak suka dagingnya, masalahnya perintah atau bukan perintah, afdal atau mufadal,” ujar Ustaz Khalid Basalamah.

“Sapi kalau kita beli misalnya 20 juta bisa dapat 20 kg atau 30 kil0. Kambing dapatnya cuman 15 kg misalnya, lebih sedikit tapi tetap kambing lebih afdal. lebih afdol, lebih besar pahalanya karena Nabi SAW menyembelih pada saat itu domba,” sambungnya.

Ustaz Khalid Basalamah lalu menceritakan pada saat Nabi Muhammad SAW berkurban tak hanya dengan seekor kambing, melainkan sampai 65 ekor.

“Bahkan beliau menyembelih lebih dari satu ekor yaitu 65 ekor untuk diri beliau sendiri, itu lebih afdal. Jadi kita harus bisa menerima ini,” jelasnya.

“Masalah antum nanti pengin makan daging sapi nanti bisa beli di hari-hari biasa, nggak apa-apa,” imbuhnya.

Kemudian, Ustaz Khalid Basalamah menjelaskan perihal kurban dengan sapi bukan berarti tidak boleh, melainkan kurang afdal.

“Bukan tidak boleh sapi, boleh tapi afdalnya tetap kambing. Artinya lebih besar pahalanya, untuk apa kita pangkas-pangkas pahala? Lebih baik kambing,” terangnya.

Dalam hadis Bukhari turut disebutkan Rasulullah SAW begitu menyukai daging kambing. Oleh sebab itu, bila seorang muslim memakan daging kambing maka akan mendapat pahala.

“Daging kambing ini sebenarnya dianjurkan memang untuk dimakan bukan cuma Idul Adha. Dalam Islam ada hadis Bukhari menjelaskan Nabi SAW sangat gemar memakan paha kambing,” tutur Ustaz Khalid.

Selain Idul Adha, umat Islam juga dianjurkan untuk aqiqah saat memiliki anak. Aqiqah juga identik dengan kambing atau domba dan tidak bisa diganti dengan hewan lain.

Perihal berkurban, Ustaz Khalid Basalamah juga menjelaskan ada hadis lain yang menjelaskan berkurban dengan lebih afdal.

“Di situ ada riwayat menyebutkan kalau mau lebih afdal lagi domba, mau lebih besar lagi pahalanya pilih yang berwarna putih dan hitam. Itu ada hadis Bukhari menjelaskan Nabi SAW menyembelih dengan ciri itu,” kata Ustaz Khalid Basalamah.

Terakhir, Ustaz Khalid menyebut daging kambing tidak menyebabkan kolesterol seperti yang diyakini banyak orang Indonesia.

“Kalau ada orang yang takut makan daging kambing karena dianggap kolesterol, darah tinggi itu isu-isu nggak benar,” ujarnya.

“Yang buat masalah itu sebenarnya bumbunya, bukan daging kambingnya. Yang bermasalah dengan kambing ini umumnya di Asia Tenggara saja karena kita banyak pakai santan, pakai garam, jadi bumbunya dikurangi,” tutupnya. (adk)