"Bangun pukul 21.00 WIB di kasus ini, maka saat bangunnya waktu shalatnya, apa yang didahulukan? Maghrib dulu baru Isya," lanjutnya.
Menurutnya, orang tersebut harus mendahulukan sesuai urutan shalat fardhu meskipun sudah telat akibat ketiduran.
Maka dari itu, ia memastikan bahwa, shalat Maghrib lebih didahulukan meski bukan berarti keutamaannya lebih baik dari Isya.
"Allamuroatib tartib berdasarkan urutan tertib waktu shalatnya, di Maghrib baru tunaikan shalat Isya," tuturnya.
Ia mengambil kasus tersebut dari kisah Rasulullah SAW dan Bilal bin Rabah yang meninggalkan shalat Subuh.
Rasulullah SAW harus meninggalkan shalat Subuh karena Bilal bin Rabah tidak membangunkan tidurnya di pagi hari.
Namun, momen tersebut menjadi tantangan bagi Bilal bin Rabah agar membangunkan Rasulullah SAW agar shalat Subuh tepat waktu.
"Bagi Allah sangat mudah membangunkan Nabi Muhammad, saat malam Nabi berkata 'Bilal jaga ya supaya kamu akan kita bangun tepat waktu Subuh'," papar UAH.
Load more