Mekkah, tvOnenews.com - Pemandangan luar biasa begitu padatnya Masjidil Haram hingga pelataran Ka'bah di Mekkah, disesaki oleh para Jemaah calon haji dari berbagai negara, termasuk dari Indonesia.
Para jemaah calon haji yang jumlahnya per Kamis (6/6/2024) ini mencapai lebih dari 500 ribuan orang, mereka berlomba-lomba untuk memaksimalkan ibadahnya selama berada di Tanah Suci.
Hal itu bisa terlihat dari Masjidil Haram yang selalu penuh didatangi para jemaah calon haji yang berlomba-lomba ingin menunaikan salat wajib lima waktu berjamaah.
Salat lima waktu berjamaah di Masjidil Haram menjadi salah satu momen yang paling dinantikan para jemaah dari berbagai negara, termasuk Indonesia.
Mulai dari salat subuh, hingga isya, Masjidil Haram selalu konsisten kepadatannya.
Adapun tvonenews.com berkesempatan untuk melakukan salat subuh berjamaah di Masjidil Haram selama berada di Tanah Suci.
Berangkat dari hotel Dar Al Tawhid Intercontinental, kami bergegas menuju Masjidil Haram pukul 03.15 dini hari waktu Arab Saudi (WAS).
Jaraknya tergolong sangat dekat, hanya berkisar 60 meter saja dari Hotel Dar Al Tawhid menuju Masjidil Haram.
Sejak di kamar hotel, kami sudah menggunakan pakaian ihram guna bisa memasuki pelataran Ka'bah di Masjidil Haram.
Sebagai informasi, untuk memasuki pelataran Masjidil Haram di Ka'bah, jemaah ikhwan dan akhwat tidak bisa masuk jika tidak menggunakan pakaian ihram.
Jika menggunakan pakaian gamis, baju koko dilengkapi celana panjang kain atau bersarung, maka jemaah hanya bisa melaksanakan salat di area lantai dua Masjidil Haram.
Singkatnya, kami pun memasuki Masjidil Haram setelah melewati penjagaan yang ketat oleh para petugas Masjidil Haram (Askar) di area luar masjid.
Namun tak lama kemudian, sebuah batas yang dijaga ketat Askar mendadak dibuka dan Alhamdulillah, kami dipersilahkan untuk cepat masuk ke area ke pelataran Ka'bah.
Akhirnya kami dan sejumlah jemaah lainnya tak mau mensia-siakan kesempatan tersebut, kami bergegas masuk meskipun aksi saling berdesakan dengan jemaah lain tak terelakkan.
Suara tangisan dari beberapa jemaah yang berhasil masuk ke pelataran Ka'bah pun terdengar. Sambil berjalan mendekat ke arah Ka'bah, mereka tampak menangis sambil mengangkat kedua tangannya.
"Alhamdulillah, Alhamdulillah, Allahu Akbar," ucap beberapa jemaah yang tampak menangis sambil berjalan mendekati Ka'bah untuk mencari shaf.
Memasuki area pelataran Ka'bah, kami pun bergegas berjalan mencari shaf agar bisa menunaikan salat sunnah Tahiyatul Masjid terlebih dahulu.
Alhamdulillah, kami mendapatkan shaf yang jaraknya kurang lebih hanya sekitar 6-7 meter saja Ka'bah.
Berjarak sekitar 3 menit setelah menunaikan salat Tahiyatul Masjid, azan subuh pun berkumandang, jemaah yang sudah mendapatkan shaf tampak kusyu menjawab setiap kalimat panggilan azan yang terdengar merdu tersebut.
Hati bergetar, terharu, rasanya tak percaya kami bisa menunaikan ibadah salat subuh di Masjidil Haram dan langsung di hadapan Ka'bah, yang dimana sebelumnya gambar Ka'bah hanya bisa kami lihat di motif-motif sajadah. Masya Allah.
Selain itu, ada keutamaan melaksanakan salat berjemaah di Masjidil Haram, termasuk salah satunya salat subuh.
Menurut Ustaz Adi Hidayat dalam kajiannya beberapa waktu lalu, salat berjamaah di Masjidil Haram mempunyai keutamaan, yaitu orang salat berjamaah satu kali masjid tersebut, pahalanya luar biasa
"Pahalanya sama seperti 100.000 ribu kali salat subuh tanpa henti," kata dia, dalam sebuah ceramahnya.
Meski tampak berdesakan ketika salat subuh, tak ada sama sekali jemaah yang meluapkan amarahnya, justru mayoritas mereka tampak berpasrah diri kepada Allah SWT dan cenderung lebih saling menghargai.
Masya Allah, kami doakan semoga selanjutnya Anda yang dipanggil oleh Allah SWT ke Tanah Suci untuk melakukan ibadah umrah dan haji, dan tentu saja merasakan sendiri pengalaman salat berjamaah di Masjidil Haram, terutama salat subuh. (abs/amr)
Load more