Makkah, tvOnenews.com - Kepala Satuan Operasi Armuzna PPIH Arab Saudi Harun Arrasyid mengatakan ribuan Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi akan bersiaga sebelum puncak haji 2024.
Harun menyampaikan bahwa, PPIH ingin memaksimalkan pelayanan kepada para jemaah haji Indonesia saat puncak haji.
"Demi memaksimalkan pelayanan dan perlindungan jemaah saat puncak musim haji pertengahan Juni nanti, lebih dari seribu petugas disiagakan," kata Harus Arrasyid di Makkah dikutip tvOnenews.com, Kamis (6/6/2024).
Ia menyebut ribuan petugas akan siaga di tiga wilayah sebagai tempat puncak haji, yakni Arafah, Muzdalifah, dan Mina (Armuzna).
Harus menuturkan bahwa, para petugas sudah membentuk beberapa pos yang tersebar di Armuzna.
Petugas Arab Saudi Daker Makkah menyiapkan pelayanan terbaik kepada jemaah Indonesia jelang puncak haji 2024. (MCH 2024)
Pos-pos tersebut meliputi tenda di wilayah Arafah, tenda di wilayah Mina, lapangan Muzdalifah, serta jalur jamarat untuk jemaah haji Indonesia.
"Kita akan sebar petugas di titik-titik krusial pada jalur Armuzna," jelasnya.
Menurutnya, petugas yang akan ditugaskan sudah memiliki persiapan yang matang.
Pertama, mereka telah melakukan persiapan mental, kedisiplinan, dan juga fisik sejak ikut pelatihan di Tanah Air sebelum periode haji 2024.
"Ini dilakukan sejak mereka masih di Tanah Air hingga saat ini ada di Tanah Suci," tuturnya.
Kepala Satuan Operasi Armuzna PPIH Arab Saudi itu berharap agar PPIH yang akan bekerja dapat memberikan kontribusi dan kekompakannya dengan satu sama lain.
Terutama saat mereka akan memberikan pelayanan secara maksimal kepada jemaah haji Indonesia.
Supaya pelaksanaan ibadah haji di tahun 2024 berjalan lancar dan nyaman untuk jemaah haji.
"Petugas harus sigap, mulai sekarang sudah dipupuk kesiapan mentalnya," pesannya.
Terkini, ia menjelaskan para petugas harus memperhatikan sejumlah titik krusial saat puncak haji.
Titik krusial tersebut meliputi Pos Mina, jalur jamarat, pos rute, serta tenda jemaah.
Pihaknya juga telah menyiapkan tim Mobile Crisis Rescue (MCR) untuk memantau di sepanjang jalur jamarat.
Tim MCR harus menunjukkan kesigapannya dalam menangani jemaah haji Indonesia yang mengalami kendala, seperti kelelahan atau sakit sebagai faktor umumnya.
Hal ini mengingat jarak tenda dan jalur jamarat lumayan jauh dan bisa menyebabkan para jemaah haji Indonesia sakit dan kelelahan di tengah cuaca panas di Arab Saudi.
"Ini tak ringan tugasnya. Perlu kesiagaan dan kesiapan mental petugas," imbuhnya.
Kepala PPIH Daerah Kerja (Daker) Makkah Khalilulrahman pun berpesan agar jemaah haji Indonesia sebaiknya lebih pilih banyak istirahat daripada aktivitas di luar ruangan jika tidak ada kepentingan.
Ia mengingatkan bahwa, jemaah yang sudah berada di Makkah jangan terlalu banyak ibadah sunnah di Masjidil Haram agar persiapan mental dan fisik saat puncak haji tetap terjaga.
"Kami juga mengimbau agar mengurangi ibadah sunnah di Masjidil Haram. Mengingat puncak haji 12 hari lagi dan utamakan melaksanakan wukuf di Arafah dengan sehat walafiat," pungkasnya. (put/mch/hap)
Load more