Terkini, ia bersama pihaknya belum mendata seberapa banyak akun media sosial yang memberikan jasa haji kepada masyarakat Indonesia agar ibadah di luar secara resmi dari pemerintah.
Namun, ia menyatakan masih banyak yang mencari kesempatan dan terang-terangan saat memberikan penawaran jasa haji dengan paket non visa haji.
"Saya tidak terlalu mengikuti masih ada atau tidaknya tapi memang banyak sekali di sosial media berseliweran jualan haji seperti ini," ngakunya.
Ia pun menjelaskan bahwa, banyak pelaku penawar jasa haji yang tinggal di Indonesia dan juga telah berada/menetap di Arab Saudi.
"Macam-macam ada yang tinggal di sini, ada yang dari Indonesia," katanya.
Menurut Konjen RI Jeddah, kebanyakan pelaku dari perorangan daripada kelompok yang menawarkan jasa haji ilegal.
Meski begitu, Yusron dan Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI) Jeddah tidak bisa menangkap para pelaku penawar jasa haji dan juga rombongan WNI pengguna visa ziarah di Arab Saudi.
Load more