Makkah, tvOnenews.com - Warga Negara Indonesia (WNI) tanpa visa haji panas dingin dengan sejuta pikiran di kepalanya saat sedang di Masjidil Haram.
Ia menanti azan Subuh di tempat tersuci bagi umat Muslim ini.
Lukman bukanlah nama sebenarnya, saat ini ibarat anak kehilangan induknya.
Koordinator travelnya telah ditangkap polisi Arab Saudi dua hari sebelumnya.
Sejak itu, ia terlantar kebingungan, panas dingin terdampar di negeri orang.
Bayang-bayang wajah istri yang sedang hamil tak bisa hilang dari matanya.
Bahkan sesekali terlintas wajah dua anak kecilnya yang meminta dirinya untuk segera pulang.
Setiap Muslim seharusnya bahagia saat berada di Tanah Suci.
Namun malam itu Lukman kalut sejadi-jadinya karena jutaan pikiran.
"Takut tertangkap, takut dipenjara, takut tidak bisa pulang; "Duhh..,gusti..,kok bisa jadi begini..!"
Lukman adalah seorang guru ngaji.
Saat ditemui, ia sedang ditemani tiga lansia kawannya asal Madura.
Lukman tak henti-hentinya istighfar memanggil-manggil asma Allah SWT.
Kecewa tentu menjadi perasaan yang utama muncul dalam hatinya.
Namun nasi sudah terlanjur menjadi bubur.
Ingin hati segera pulang, namun tak jarak tak terkira jauhnya.
"Tidak disangka saya seperti buronan sekarang. Saya di sini (shalat di Masjidil Haram) sebenarnya menghindar, dapat kabar hotel digerebek polisi. Kan ada yang bilang tempat paling aman justru tempat paling berbahaya," katanya.
"Pemilik travel saya (koordinator), ditangkap kemarin. Terus sekarang bagaimana, enggak bertanggung jawab. Panas dingin ini, kawan-kawan pingin ngajak pulang," keluh lelaki 39 tahun itu.
Lukman saat ini tinggal di sebuah pemondokan di kawasan Syisyah, Makkah.
Kepada siapapun, Ia tidak akan mau menyebut nama hotelnya, meski kepada jemaah-jemaah haji lain yang dikenalnya.
Ia mengaku banyak temannya yang mengajak bertemu, tapi ia menolak mengingat posisinya saat ini.
"Ada banyak kawan jemaah di sini, wali-wali santri juga banyak yang kirim WA (WhatsApp) ingin bertemu, tapi sudah lah. Takut saya terjadi apa-apa," ujarnya.
Lukman mengaku berangkat ke Tanah Suci sepekan lalu menggunakan jasa Travel Haji--yang katanya dikelola mukimin asal Medan.
Lukman pergi bersama rombongan dari Madura, Mojokerto, Surabaya, dan beberapa daerah lain hanya dibekali visa ziarah dan janji-janji.
Katanya, sesampai di Makkah nanti ia dan rekan-rekannya bakal diberi visa haji.
Namun rupanya janji hanya isapan jempol belaka.
Padahal uang sudah disetor, biayanya macam-macam.
Ada yang bayar Rp 160 sampai 200 juta. Ada yang jual tanah pula.
Rencananya, hari ini mereka bakal pulang saja, mereka tidak mau mengambil risiko melanjutkan perjalanan haji mereka.
"Iki adem panas ga doyan mangan (Ini panas dingin enggak doyan makan). Kasihan ini temen-temen, sudah jual tanah buat ke sini, kerjaan angon (gembala) kambing...,ini lagi ngumpul bahas rencana pulang," ujarnya.
Sebelumnya, seorang warga negara Indonesia (WNI) berinisial LNM ditangkap aparat keamanan Arab Saudi lantaran menjual paket haji tanpa tasreh di akun Facebook-nya.
Lukman merupakan salah satu jemaah yang tergoda janji-janji manisnya LNM.
LNM merupakan pemilik travel paket umrah dan haji.
LNM biasa menjual paket haji lewat akun Facebook-nya.
Kabar tersebut disampaikan Konjen RI Jeddah, Yusron B. Ambary.
"Saya sebelumnya menyampaikan selebgram ya, ternyata bukan. Dia jualan melalui akun Facebook-nya yang sudah punya pengikut 5 ribu," kata Yusron dalam jumpa pers melalui Zoom, Jumat (7/6/2024).
Pelaku LNM berusia 40 tahun adalah pemilik travel umrah AND Tour.
LNM ditangkap pada Sabtu (25/6/2024) dalam perjalanan menuju hotelnya di Makkah.
Setelah ditangkap, LNM segera ditahan oleh kejaksaan setempat.
Dalam perkembangannya, perusahaan tour milik LNM ternyata legal, tapi baru punya izin untuk perjalanan umroh saja.
"Perusahaan tour-nya ini baru punya izin umrah saja," kata Yusron.
Pada awal Mei 2024, Menteri Haji dan Umrah Kerajaan Arab Saudi Tawfiq bin Fawzan Al-Rabiah mengunjungi Indonesia.
Saat itu ia mengatakan, sudah ada fatwa dari majelis ulama senior terkait haji tanpa prosedural.
“Telah dikeluarkan dan diterbitkan fatwa dari majelis ulama senior arab saudi yang menyatakan bahwa aturan secara syariat tidak dibolehkan seorang melaksanakan ibadah haji kecuali yang menjalankannya secara prosedural,” ujar Menhaj Tawfiq dalam konferensi pers bersama Menag Yaqut di Four Season Hotel, Jakarta, Selasa (30/4/2024).
Menhaj Tawfiq menyampaikan kepada semua bahwa tidak akan ada yang dibolehkan melaksanakan ibadah haji tanpa menggunakan visa sebagaimana yang diatur.
“Visa sebagaimana yang diatur dan visa yang dikeluarkan oleh kementerian haji dan kerajaan arab saudi,” tandas Menhaj Tawfiq.
“Sehingga tidak dibolehkan melaksanakan ibadah haji kecuali menggunakan visa yang prosedural,” sambungnya.
Maka demi keselamatan, Menhaj Taqwfiq mengingatkan tidak dibolehkan jamaah atau seseorang yang berangkat haji kecuali menggunakan visa yang prosedural.
“Kami melaksanakan koordinasi dengan Kementerian Agama untuk memastikan bahwa yang mempromosikan pelaksanaan haji dengan visa tidak prosedural adalah tidak benar,” jelasnya.
“Kami selalu memerangi dan menertibkan semua yang melakukan propaganda dan promosi-promosi tidak benar itu,” ujarnya.
Dalam kesempatan itu, Menhaj Tawfiq juga mengatakan bahwa pemerintah Arab Saudi tahun 2024 ini menerapkan Smart Card.
Hanya yang memiliki inilah yang dapat masuk ke Padang Arafah.
Menhaj Tawfiq berjanji bahwa jemaah haji Indonesia yang akan mendapatkan Smart Card pertama kali.
“Jamaah haji Indonesia adalah jamaah pertama yang mendapat kartu elektronik smart haji,” ujarnya.
Smart Card ini dikatakan Menhaj Tawfiq berisi informasi haji.
“Kartu tersebut yang akan membantu jamaah lokasi-lokasi tempat pelaksanaan haji,” jelasnya.
Tak hanya itu, Smart Card ini juga memiliki sertifikat haji.
“Kartu itu juga ada sertifikat selesai melaksanakan ibadah haji, sehingga bisa menjadi kenangan yang indah bagi yang selesai menyelesaikan ibadah haji,” jelasnya.
Maka dari itu, Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas atau Gus Men meminta seluruh Muslim di Indonesia mengikuti aturan yang dibuat oleh Pemerintah Arab Saudi tersebut. (put)
Load more