Ia menjelaskan hal tersebut dari Hadits Riwayat Imam Muslim dalam Kitab Al-Hajj dengan Nomor Hadits 1977 terkait larangan potong kuku dan rambut, Rasulullah SAW bersabda:
"Barang siapa yang ingin melaksanakan kurban, hendaklah ia tidak memotong kuku dan rambutnya sejak masuknya Bulan Dzulhijjah hingga selesai menyembelih." (HR. Muslim Nomor 1977)
Pendakwah asal Pandeglang itu juga merincikan terkait bagian kuku dan rambut yang tidak boleh dipotong yang didasari dari penjelasan para ulama.
"Ulama ada yang merinci bahkan dari kepala sampai misalnya, mohon maaf, ketiak sampai seluruh rambutnya yang melekat di tubuh, dia tahan dulu untuk dia enggak potong sampai hewan kurbannya disembelih," paparnya.
Ia menegaskan bahwasanya tafsir tersebut dikarenakan sudah banyak orang yang lupa bahkan tidak tahu sama sekali saat berkurban.
Kemudian, ia memaparkan larangan tersebut sesuai dengan hikmah dari pelaksanaan wukuf ibadah haji saat jemaah lempar jumrah di Arafah.
"Para ulama menjelaskan bahwa di antara hikmahnya, satu ingin memberikan pendekatan amal seperti orang-orang yang sedang menunaikan haji, wukuf di Arafah sampai dengan dia melontar jumrah," jelasnya.
"Ada renungan dalam wukuf ada kontemplasi, ada permohonan ampunan, ada doa-doa yang disampaikan dan itu dilakukan dalam keadaan mengenakan pakaian ihram," sambungnya.
"Di antara larangannya enggak boleh potong kuku ya, enggak boleh cukur rambut yang melekat di tubuh, baik itu kumis atau pun rambut di kepala dan yang lainnya," tambahnya.
Load more