Ia memaparkan secara detail hikmah larangan potong kuku dan rambut setara pahala wukuf di Arafah karena melihat dari segi implementasinya.
Misalnya pengimplementasian wukuf ibadah haji memiliki kesamaan bagi yang tidak bisa berangkat menuju Tanah Suci, salah satunya puasa Arafah pada 9 Dzulhijjah.
"Jadi bila yang di sana wukuf, yang tidak menunaikan Haji dia puasa, puasanya pun diberi dengan nama yang serupa yaitu wukufnya di Arafah, ini puasanya puasa di hari Arafah," imbuhnya.
"Di sana menggunakan kain ihram, yang di sini puasa juga kemudian mengevaluasi dirinya, di sana kontemplasi di sini kontemplasi, di sana ingin mendekatkan diri kepada Allah, di sini ingin mendekatkan diri pada Allah," lanjutnya.
Uniknya, Pekurban juga mempunyai kesamaan terkait larangan potong kuku dan rambut tidak dianjurkan saat ibadah haji.
"Menariknya yang di sana tidak potong kuku tidak potong rambut, di sini pun tidak potong kuku tidak potong rambut bagi yang ingin berkurban hewannya sudah ada," tegasnya.
Oleh karena itu, hikmah larangan potong kuku dan rambut menyerupai pahala wukuf di Arafah, seperti penghafur sifat buruk dan hewani manusia.
"Jadi kalau di sana melontar menghilangkan sifat buruknya dan sifat hewaninya, maka di sini menyembelih sehingga sifat hewaninya dia hilangkan dalam kehidupan setelah itu dia menghadap kiblat untuk berdoa," ungkapnya.
Ia pun menyarankan agar umat Muslim yang memberikan hewan kurban selalu mengisi istighfar dan tawakal.
Load more