tvOnenews.com - Umat Islam sebentar lagi akan merayakan Hari Raya Idul Adha atau disebut sebagai hari raya kurban.
Seseorang yang memiliki kemampuan secara ekonomi dianjurkan untuk melaksanakan ibadah kurban saat Idul Adha.
Idul Adha jatuh setiap tanggal 10 Dzulhijjah atau diperkirakan akan jatuh pada hari Senin, 17 Juni 2024 di Indonesia.
Kegiatan berkurban merupakan salah satu amalan sunnah yang dicontohkan oleh Rasulullah SAW pada bulan Dzulhijjah.
Menurut syariat, binatang yang boleh dijadikan sebagai hewan kurban adalah unta, sapi atau kerbau, dan kambing atau domba.
Kemudian ada pertanyaan perihal pemahaman soal kurban yang mengatakan bahwa satu hewan kurban bisa untuk satu keluarga. Benarkah demikian?
“Ada pemahaman tentang kurban bahwa kalau kita berkurban satu kurban itu bisa untuk kita dan seluruh keluarga, apakah itu benar atau tidak?” tanya jemaah.
Buya Yahya menjelaskan bahwa hukum berkurban merupakan sunnah.
Meski hukumnya sunnah, namun Buya Yahya berpendapat bila pemahaman satu hewan kurban untuk satu keluarga adalah hal keliru.
“Memang ada orang yang ngomong kambing satu pun boleh untuk semua keluarga, itu kesalahpahaman di dalam memahami sunnah kifayah,” kata Buya Yahya.
Buya Yahya menjelaskan peruntukan hewan kurban pada umumnya seperti satu kambing untuk satu orang, dan satu sapi bisa untuk 7 orang.
Lalu bagaimana jika jumlah keluarga lebih banyak daripada peruntukan hewan-hewan tersebut?
“Kalau misalnya keluarga kita isinya 14, kalau kita hanya menyembelih sapi maka sah karena kalau mau dihitung untuk 7. Maka dengan menyembelih sapi sama dengan sunnah kifayah,” jelas Buya Yahya.
Kemudian Buya Yahya menjelaskan pemahaman soal sunnah kifayah yang hukumnya sama seperti fardu kifayah.
“Sunnah kifayah kayak fardu kifayah saat salat jenazah. Fardu kifayah seperti ini, kalau ada orang meninggal dunia kita wajib menyalatkan, bila sudah ada beberapa yang salat maka yang lain tidak diminta lagi,” terang Buya Yahya.
“Yang penting sudah ada yang salat, yang lain tidak diminta, berarti gugur permintaannya. Sunnah kifayah juga begitu yang penting sudah ada yang melakukan, yang lain sudah tidak diminta,” sambungnya.
Perihal kurban satu kambing bisa untuk satu keluarga, Buya Yahya mengatakan bahwa hukumnya lebih kepada sunnah kifayah.
“Satu keluarga isinya 12, saya punya kambing satu, saya sembelih untuk saya. Karena satu keluarga itu sudah ada yang menyembelih, yang lain tidak diminta. Tapi kalau melakukan tetap sunnah,” tutur Buya Yahya.
Namun hal ini berbeda jika seseorang memahami kurban satu kambing boleh untuk satu keluarga.
“Kurban itu satu kambing boleh satu keluarga, ini salah tidak begitu,” kata Buya Yahya.
“Satu kambing untuk satu orang tapi jatuh tuntutan untuk keluarga, namanya sunnah kifayah. Misal ada kambing 7 untuk 7 orang, tapi anak saya 8, sudah nanti kebawa,” imbuhnya.
Pada kesimpulannya, Buya Yahya tidak sepakat dengan pemahaman satu hewan kurban bisa untuk satu keluarga.
Namun yang dimaksud dari pemahaman ini adalah satu hewan kurban sudah menggugurkan keharusan kurban seluruh anggota keluarga.
“Jadi tidak benar kalau satu sapi untuk seluruh keluarga, keluarganya 12 bagaimana yang lainnya? Masuk ke dalam sunnah kifayah,” jelas Buya Yahya.
“Yang penting satu keluarga itu jangan sampai tidak menyembelih kurban biarpun hanya satu kambing,” pungkasnya.
(adk)
Load more