Jakarta, tvOnenews.com-- Bagi seluruh jemaah haji Indonesia wajib tahu, bagaimana alur kegiatan ibadah dari Arafah sampai selesai.
Disampaikan kalau ada beberapa poin disampaikan Kementerian Agama (Kemenag) untuk memudahkan pembaca.
Awalnya, jemaah haji bakal diberangkatkan ke Arafah dengan skema 2 tipe yaitu murur dan non murur (normal).
Bagi jemaah Murur akan diberangkatkan dari Arafah pada pukul 19.00 sampai dengan 22.00 WAS. Menuju Mina dengan lewat Muzdalifah.
Dikatakan, pada jam yang sama jemaah haji non murur juga diberangkatkan menuju Muzdalifah.
Sementara itu, tata kelola keberangkatan jemaah haji dari Arafah diatur sebagai berikut:
1. Di setiap maktab terdapat dua pintu keluar sebagai titik pemberangkatan. Satu pintu digunakan oleh jemaah murur, dan pintu lainnya digunakan oleh jemaah non murur. "sesuai dengan tanda yang diberikan oleh pihak maktab".
2. Setiap maktab disiapkan 10 bus. Sebanyak 4 Bus merupakan city bus atau sejenis bus sholawat untuk jemaah murur. Lalu, 6 bus sejenis bus antar kota untuk jemaah non mur.
3. Jemaah mulai memasuki halte pintu pemberangkatan maktab di Arafah pada pukul 18.00 WAS.
4. Jemaah pada trip pertama akan mulai memasuki bus pada 18.30 WAS.
5. Bus akan bergerak meninggalkan Arafah saat matahari terbenam atau maghrib.
6. Shalat magrib dan Isya bisa dilakukan dengan cara jamak ta'khir di Muzdalifah bagi non murur, atau di Mina bagi murur.
Sebagai tambahan, untuk mendukung kelancaran pergerakan jamaah haji penggunaan kursi roda diatur sebagai berikut:
1. Kursi roda hanya diizinkan untuk jemaah yang memiliki kebutuhan kursi roda yang bersifat permanen, atau semua aktivitasnya harus dengan kursi roda.
2. Seluruh jemaah haji pengguna kursi roda akan diberangkatkan dari Arafah dengan skema murur.
3. Jemaah dengan kursi roda harus didampingi oleh, keluarga atau jamaah atau petugas yang akan membantu mendorong kursi roda.
4. Pada setiap maktab di tenda Arafah dan Mina, disediakan kursi roda untuk mobilisasi jamaah saat naik dan turun dari Bus. (put/klw)
Load more