Di Gua Hira yang berada di puncak Jabal Nur inilah Nabi Muhammad akan menyendiri untuk ibadah.
“Ada alasan-alasan beliau pergi ke sana, Nabi SAW seringkali mencari tempat-tempat berkhalwah,” kata Ustaz Khalid Basalamah.
“Entah bagaimana beliau mendapatkan ilham dari hatinya untuk mendatangi Jabal Nur,” sambung Ustaz Khalid Basalamah.
Padahal jika sekarang saja, dari Mekkah menuju Jabal Nur membutuhkan waktu sekitar 15 menit dengan menggunakan mobil.
“Bagaimana jika jalan kaki dan dulu belum ada jalan terbuka seperti sekarang,” kata Ustaz Khalid Basalamah.
Gua Hira sebenarnya bukanlah gua namun hanya sebuah celah yang ada di atas gunung.
“Gunung tinggi di atas ada tebing, ada pecahan orang masuk. Jadi sebenarnya bukan gua,” jelas Ustaz Khalid Basalamah.
“Hanya pecahan antara dua batu hanya satu dua orang bisa masuk,” sambung Ustaz Khalid Basalamah.
Alasan Nabi Muhammad memilih Gua Hira adalah karena menghadap Ka’bah.
“Kalau dulu bisa melihat Ka’bah, beliau melihat semua untuk tafakur,” jelas Ustaz Khalid Basalamah.
Suasana Gua Hira saat Musim Haji 2024 (Sumber: Khairul Umam/Media Center Haji)
Kemudian, setelah berjalan masa khalwah, pada bulan ramadhan selama 26 hari Nabi Muhammad SAW tinggal di Gua Hira.
“Malam ke-27 Ramadhan, Allah SWT mendatangkan kepada Nabi SAW menjelang subuh, postur manusia tiba-tiba muncul,” ujar Ustaz Khalid Basalamah.
Saat Nabi Muhammad SAW sendirian berada di puncak gunung, tiba-tiba muncul di hadapan Nabi sosok berbaju putih,” kata Ustaz Khalid Basalamah.
Ustaz Khalid Basalamah kemudian menjelaskan hadits Bukhari yang menjelaskan peristiwa kenabian Nabi Muhammad SAW tersebut.
Load more