tvOnenews.com - Takbir menjadi salah satu amalan yang dilakukan umat Muslim menyambut shalat Idul Adha dan Idul Fitri.
Pada malam Hari Raya Idul Adha dan Idul Fitri, banyak umat Muslim yang seraya mengumandangkan takbir sebelum pelaksanaan shalat Ied tiba.
Setiap daerah mendengarkan ucapan "Allahu Akbar" sebagai bentuk lantunan takbir menyambut shalat Idul Adha dan Idul Fitri yang menyentuh hati.
Namun, masih banyak yang belum mengetahui bahwa, takbir sebelum pelaksanaan shalat Idul Adha dan Idul Fitri memiliki perbedaan waktu.
Ilustrasi takbir di masjid sebelum melaksanakan shalat Idul Adha dan Idul Fitri. (ANTARA/Ampelsa/aww)
Seperti apa Buya Yahya menerangkan perbedaan waktu takbir Idul Adha dan Idul Fitri? Mari simak penjelasannya di sini!
Dilansir tvOnenews.com dari kanal YouTube Buya Yahya, Minggu (16/6/2024), pendakwah bernama asli KH. Yahya Zainul Maarif itu menjelaskan tentang takbir shalat yang terjadi di dua hari raya besar dalam Islam.
Buya Yahya mengatakan bahwa, masih banyak yang belum tahu kalau pelaksanaan lantunan takbir Idul Adha dan Idul Fitri berbeda.
Ia menyampaikan hal tersebut agar tidak salah lagi untuk melantunkan ucapan indah di malam dua hari raya besar.
"Itu menjadikan alasan mengatakan enggak terlalu banyak perbedaannya, tapi sesungguhnya ada perbedaannya," ungkap Buya Yahya.
Ia menjelaskan tentang takbir dari awal agar tidak salah persepsi dan bisa dipahami dengan baik.
Pengasuh Pondok Pesantren Al-Bahjah dari Cirebon itu mengungkap bahwasanya takbir memiliki dua jenis, yakni takbir mutlak dan takbir muqayyad.
Ia pun menuturkan bahwa, takbir mutlak biasa dikenal mursal tidak ada ketentuan waktu atau dibebaskan pengucapan takbirnya.
"Kalau mutlak atau mursal itu adalah bebas dikumandangkan di pasar-pasar dan itu dianjurkan," katanya.
Sebaliknya, pengucapan takbir muqayyad berlangsung setelah pelaksanaan shalatnya.
Ia pun menegaskan bahwa, takbir yang digunakan pada Hari Raya Idul Adha adalah takbir muqayyad.
"Kalau Hari Raya Idul Adha itu ada dua takbir, yang pertama takbir muqayyad, takbir yang biasa dibaca setelah shalat," ungkapnya.
Sedangkan Hari Raya Idul Fitri menggunakan takbir mutlak atau mursal yang waktunya tidak terikat.
"Hari Raya Idul Fitri itu adanya mursal, takbir yang tidak terikat dengan waktu shalat," imbuhnya.
Ia menyatakan perbedaan waktu takbir Idul Adha dan Idul Fitri akan dijelaskan sesuai pandangan para ulama.
"Cuman nanti perbedaan para ulama tentang waktunya dan tentang sighat takbirnya itu kayak apa," tuturnya.
Lantas, kapan waktu takbir Idul Fitri?
Menurutnya, takbir Hari Raya Idul Fitri diserukan saat matahari terbit dan mulai terbenam.
Pada waktu tersebut bisa mengumandangkan lantunan takbir yang paling indah.
"Hari Raya Idul Fitri adanya takbir mursal yang tidak terikat waktu shalat dimulai dari saat terbit, terbenamnya matahari waktu hari raya baru Anda mengundangkan takbir Allahu Akbar, Allahu Akbar, Allahu Akbar," paparnya.
Hal ini berdasarkan mazhab Imam Syafi'i sebagai mazhab yang dipegang oleh masyarakat Indonesia bahwa setelah shalat Idul Fitri tidak ada takbir.
"Menurut kebanyakan ulama dalam mazhab Imam Syafi'i bahwa Hari Raya Idul Fitri tidak ada takbir setelah shalat," jelasnya.
Meski begitu, ia menerangkan bahwa, Mazhab Imam Nawawi menyebutkan setelah shalat Idul Fitri maka takbir boleh dilantunkan petugas masjid.
Namun, takbir mursal meliputi lantunan yang dipakai saat Idul Fitri karena tidak ada ketentuan waktunya dan hal tersebut bisa saja terjadi setelah shalat.
"Cuman Imam Nawawi mengatakan ada, kenapa? Kalau kita katakan ada, kan mursal itu bebas setelah shalat dan tidak setelah shalat kan gak ada masalah," katanya.
Hal ini berpacu setiap malam Hari Raya Idul Fitri kebanyakan orang menyemarakkan lantunan takbir di sepanjang jalan sebagai bentuk telah merayakan hari kemenangan.
"Datangnya malam hari raya itu mulai kita mengumandangkan takbir di jalan-jalan, sehingga nanti kita juga akan melakukan konvoi disunnahkan di pasar-pasar dan sebagainya," terangnya.
Untuk takbir muqayyad berlangsung setelah imam shalat Idul Adha mengucapkan salam terakhir maka sudah bisa dikumandangkan.
"Sebab yang adanya muqayyad yang takbir setelah sHalat itu adanya di Idul Adha, sehingga kalau Hari Raya Idul Adha kita bertakbirnya setelah Assalamualaikum langsung takbir," ungkapnya.
Maka dari itu, ia menyarankan setelah takbir mukayyad dikumandangkan imam masjid maka segera memperbanyak amalan zikir dan doa.
"Baru setelah takbir muqayyad setelah itu berzikir," tandasnya.
Kesimpulan: Waktu takbir Idul Adha dan Idul Fitri cenderung memiliki perbedaan yang ditandai pada malam hari raya dan setelah shalat dibedakan dengan jenis takbir mursal dan mukayyad.
Wallahu A'lam Bishawab.
(hap)
Load more