Jakarta, tvOnenews.com-- Puncak haji 2024, tidak lama lagi akan berakhir.
Sebagian jemaah pun mulai dipulangkan ke Hotel dari penginapan di Mina. Jemaah Indonesia pasti tak asing dengan istilah haji mabrur.
Ibarat doa dan harapan agar ibadah yang dijalankan penuh keberkahan dan dapat ridhanya Allah swt. Ini penjelasan lengkap Ustaz Adi Hidayat.
Dalam penjelasannya, di YouTube Adi Hidayat Official kalau ibadah haji, berasal dari kaya dasar ibadah, bermakna ritual atau kegiatan.
Kegiatan berkaitan dengan agama islam yang mendekatkan pelaku sama sang Pencipta.
Dalam praktiknya, ritual ataupun kegiatan itu harus disertai dengan doa. Tujuannya, meraih berkah dan ridhanya Allah swt.
"Semua termasuk ibadah dari bangun tidur sampai tidur kembali. Dengan kegiatan dilakukan, juga perlu dipandu dnegan doa, bila pun tidak tahu doa yang terkait kegiatan, maka nabi muhammad saw membimbing kita mengawali dengan bismillahirrahmannirrahim," terang Ustaz Adi Hidayat dikutip, Rabu (19/6/2024)
Sebagaimana dalam firman-Nya:
وَمَا خَلَقْتُ الْجِنَّ وَالْاِنْسَ اِلَّا لِيَعْبُدُوْن
wa mâ khalaqtul-jinna wal-insa illâ liya‘budûn
Artinya: "Tidaklah Aku menciptakan jin dan manusia kecuali untuk beribadah kepada-Ku." Q.S Adz-Dzariyat:Ayat 56.
"Melatih untuk jiwa dan jadikan seluruh kegiatan terkoneksi dengan ridha ataupun jalan allah swt," kata Ustaz Adi lagi
"Jadikan itu sebagai ibadah, dan melatih diri dengan praktek menunjukkan implementasi keimanan kepada allah swt," sambungnya
Kemudian, selain ibadah shalat, puasa atau semacamnya. Perlu juga beribadah dengan kaitannya, sosial.
Kegiatan sosial juga dilakukan, seperti bekerja bersosialisasi, Allah sampaikan, bila itu dilakukan diniatkan untuk menaati Allah swt. Itulah dimaksud amal saleh, dan apa yang dia ucapkan dan lakukan untuk dapatkan ridhanya.
Kata Ustaz Adi Hidayat hal tersebut, sesuai dengan surah 29 Al-Ankabut ayat ke 45.
اُتْلُ مَآ اُوْحِيَ اِلَيْكَ مِنَ الْكِتٰبِ وَاَقِمِ الصَّلٰوةَۗ اِنَّ الصَّلٰوةَ تَنْهٰى عَنِ الْفَحْشَاۤءِ وَالْمُنْكَرِۗ وَلَذِكْرُ اللّٰهِ اَكْبَرُۗ وَاللّٰهُ يَعْلَمُ مَا تَصْنَعُوْنَ
Artinya: "Bacalah (Nabi Muhammad) Kitab (Al-Qur’an) yang telah diwahyukan kepadamu dan tegakkanlah salat. Sesungguhnya salat itu mencegah dari (perbuatan) keji dan mungkar. Sungguh, mengingat Allah (salat) itu lebih besar (keutamaannya daripada ibadah yang lain) Allah mengetahui apa yang kamu kerjakan."
"Konsep dasar dari ibadah, ini bentuknya, adalah ritual sebagai wujud pengabdian. Kita kepada Allah swt, sekaligus menunjukkan kebutuhan kita pada Allah swt tanpa ragu," jelas Ustaz yang akrab disapa UAH ini.
Setelah ibadah fisik dilakukan, ada juga ibadah harta. Kata Ustaz Adi Hidayat ibadah dalam bentuk harta bisa dilakukan, seperti zakat ataupun sedekah.
"Kemudian, ibadah harta, dalam implementasinya, kita niatkan untuk zakat ataupun sedekah dan ritual ibadah ke allah swt, maka bisa meningkatkan iman kita," katanya lagi
"Sungguh zakat itu dikeluarkan, pada 8 golongan, bentuk jamak itu iman. Implementasi keimanan kepada allah, ini berkaitan dengan aspek sosial, berbagi perhatian, sinergi dan bekerjasama, dll," ucap Ustaz Adi Hidayat
Sehubungan dengan ibadah harta, riskan namanya rasa manusia untuk menimbang. Hal ini bisa dicegah dengan rasa ikhlas.
Menurut Ustaz Adi Hidayat rasa ikhlas dalam beribadah haris ditingkatkan, seperti dalam ibadah harta ini.
Disampaikan oleh Allah swt, semakin tinggi keikhlasan, maka semakin tidak terhitung dan semakin diberikan tanpa hitungan (berkah dan ridhanya).
"Intinya yaitu lakukan amalan baik yang semakin dekatkan diri dengan allah swt, maka bisa menciptakan ibadah haji yang mabrur," pesannya
"Ciri pelaku atau penunainya akan jadi lebih baik dari sebelumnya. Semakin dekat dengan Allah swt," kata Ustaz Adi Hidayat.
Sebagaimana, disampaikan Allah swt lewat, Surah Al-Baqarah, Ayat 261:
مَثَلُ الَّذِيْنَ يُنْفِقُوْنَ اَمْوَالَهُمْ فِيْ سَبِيْلِ اللّٰهِ كَمَثَلِ حَبَّةٍ اَنْۢبَتَتْ سَبْعَ سَنَابِلَ فِيْ كُلِّ سُنْۢبُلَةٍ مِّائَةُ حَبَّةٍۗ وَاللّٰهُ يُضٰعِفُ لِمَنْ يَّشَاۤءُۗ وَاللّٰهُ وَاسِعٌ عَلِيْمٌ
Artinya: "Perumpamaan orang-orang yang menginfakkan hartanya di jalan Allah adalah seperti (orang-orang yang menabur) sebutir biji (benih) yang menumbuhkan tujuh tangkai, pada setiap tangkai ada seratus biji. Allah melipatgandakan (pahala) bagi siapa yang Dia kehendaki. Allah Mahaluas lagi Maha Mengetahui." (klw)
Waallahualam
Load more