tvOnenews.com - Shalat dhuha menjadi ibadah sunnah mengawali pagi hari agar mendapatkan banyak keutamaan di dalamnya.
Meski sunnah, shalat dhuha memiliki waktu dimulai nya matahari naik sekitar tujuh hasta sampai menjelang Dzuhur.
Ada amalan surat yang memiliki arti terhadap keutamaan shalat dhuha, contohnya ad-Dhuha dan Asy-Syams.
Jika melihat tafsir dari Nasiruddin as-Syairazi Al-Baidhawi bagi yang membaca surat di shalat dhuha menggunakan ad-Dhuha maka Allah SWT menjamin hamba-Nya akan mendapat 10 kebaikan syafaat, Rasulullah SAW bersabda:
"Siapa saja membaca surat ad-Dhuha tentu Allah akan membuat dia orang yang diridhai oleh Nabi untuk diberikan syafaat kepadanya 10 kebaikan, Allah mencatat kebaikan untuknya sebanyak anak yatim dan orang yang meminta-minta." (Nasiruddin as-Syairazi al-Baidhawi, Anwarut Tanzil wal Asrarut Ta'wil, Beirut, Darul Ihya')
Meski demikian, Almarhum Syekh Ali Jaber pernah menyampaikan bagi yang tidak hafal Surat Asy-Syams dan ad-Dhuha maka dianjurkan untuk membaca surat lain saat shalat dhuha.
Ilustrasi seorang perempuan berdoa setelah shalat dhuha. (Envato Elements/HumbaFrame)
Bagi Anda merasa penasaran terhadap bacaan surat selain ad-Dhuha dan Asy-Syams dari anjuran Almarhum Syekh Ali Jaber terhadap pelaksanaan shalat dhuha, sebaiknya simak di sini.
tvOnenews.com melansir dari tayangan kanal YouTube Syekh Ali Jaber, almarhum Mantan Imam Besar Masjidil Haram itu membagikan amalan surat dibaca saat shalat dhuha.
Mulanya Almarhum Syekh Ali Jaber menyarankan agar tidak mengerjakan shalat dhuha sampai 4-8 rakaat jika seseorang masih sibuk dengan pekerjaannya.
"Kesempatan shalat dhuha tidak harus empat rakaat, tidak harus delapan rakaat, tidak harus enam rakaat," ujar Almarhum Syekh Ali Jaber dalam suatu ceramah.
Ia memberikan pendapatnya supaya tetap menjaga efektivitas shalat dhuha setiap harinya.
Bagi yang tidak memiliki kesibukan maka diperbolehkan untuk mengerjakan sunnah dhuha sampai delapan rakaat sebagai penambah amalannya.
Setelah itu, almarhum yang juga pernah menjadi Imam Besar di Masjidil Aqsa itu membicarakan bagi orang yang tidak hafal bacaan ad-Dhuha maupun Asy-Syams.
Ia memahami hal tersebut lantaran banyak yang hanya menyempatkan waktu shalat dhuha sebentar di tengah kesibukan mereka.
Menurutnya, panjangnya ayat Surat ad-Dhuha dan Asy-Syams bisa memakan waktu mereka saat shalat dhuha.
Hal ini mengingat bacaan Surat ad-Dhuha memiliki jumlah sebanyak 11 ayat.
Bahwasanya kebanyakan yang mengerjakan shalat dhuha ketika mengisi waktu kekosongan dan sela-sela mereka saat kerja.
Tak hanya itu, ia juga menegaskan jangan sampai seseorang memaksakan baca Surat Asy-Syams jika tidak ingin menggunakan ad-Dhuha.
"Ingat juga tidak harus melulu pakai bacaan Wasy Syamsi Wadhdhuhaaha (Surat As Syams)," katanya.
Meskipun bagi yang membacakan Surat ad-Dhuha dan Asy-Syams saat shalat dhuha memiliki keutamaan dahsyat berdasarkan penjelasan dari Hadits Riwayat At-Thabrani, Rasulullah SAW bersabda:
"Sesungguhnya Rasulullah pernah memberikan perintah untuk kami mengerjakan shalat dhuha dengan membaca Surah Asy-Syams dan Surah Ad-Dhuha." (HR At-Thabrani)
Namun, Almarhum Syekh Ali Jaber berpendapat orang yang memaksakan baca ad-Dhuha dan Asy-Syams meskipun tidak hafal berpotensi shalat dhuhanya tidak afdal.
Menurutnya, shalat dhuha akan terganggu jika tidak hafal bacaannya tapi tetap memaksakan pakai dua surat tersebut.
"Banyak jemaah curhat kepada saya, keluhannya apa saya tanya, saya ingin shalat dhuha tapi susah saya tidak bisa hafal wasy syamsi wadhuhahaa, wad dhuha wal laili iza saja," jelasnya.
Maka dari itu, ia memberikan opsi surat lain yang bisa dibaca agar tetap sunnah dhuhanya tetap terjaga dan tidak mengganggu pekerjaan.
Terutama bagi yang merasa malas ingin shalat dhuha hanya karena tidak hafal ad-Dhuha dan Asy-Syam dan hukumnya sunnah.
"Masa gara-gara tidak hafal Wasy Syamsi Wadhuhaha tidak shalat dhuha," terangnya.
Sontak, ia menganjurkan bahwasanya amalan Surat Al-Ikhlas bisa dipakai sebagai opsi tidak hafal dua surat penting di shalat dhuha.
Ia menjelaskan seseorang yang membaca Al-Ikhlas tidak akan mengganggu kesibukannya di pagi hari.
""Walaupun tidak hafal, mohon maaf hafal Qul Hu baca Qull Hu (Surat Al Ikhlas)," ucapnya.
Tak hanya itu, ia menyatakan Surat Al-Ikhlas bisa dibaca secara ulang-ulang ketika seseorang memutuskan ibadah sunnah dhuha.
Ia memberikan pendapat tersebut lantaran orang yang sibuk bekerja untuk mencari nafkah tetap menyempatkan dan menjaga shalat dhuha.
"Rakaat pertama, qul hu, rakaat kedua tidak apa-apa baca qul hu lagi, asal dhuha tetap dijaga," tutupnya.
Wallahu A'lam Bishawab.
(hap)
Load more