Makkah, tvOnenews.com - Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas mengatakan, dirinya sudah memberikan masukan kepada Kementerian Haji Dan Umrah Arab Saudi terkait kondisi Mina.
"Dalam kesempatam bertemu Menteri Haji dan Umroh Kerajaan Arab Saudi, Tawfiq bin Fauzan Al-Rabiah, saya selalu sampaikan itu, apakah tak mungkin Mina ditambah," ujar Menag saat ditemui Media Center Haji di Malam Apresiasi Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) di Makkah, Rabu (19/6/2024) malam.
Gus Men sapaan akrabnya kemudian menjelaskan salah satu solusi yang ditawarkan adalah tenda yang dibuat bertingkat.
"Mungkinkah solusinya agar bisa menampung jemaah lebih banyak, aeperti doble deck," ujarnya.
"Karena memperluas lahan mina tak mungkin. Sementara kalau space tetap tapi jemaah terus bertambah, pasti akan terjadi kepadatan itu," sambung Gus Men.
Namun perlu diingat oleh seluruh pihak, kepadatan bukan terjadi hanya pada jemaah haji Indonesia saja.
"Problem berdesakan ini tak hanya indonesia. Seluruh jemaah berdesakan, ini juga dialami jemaah lain seluruh dunia," tutur Gus Men.
Namun, Gus Men merasa yakin bahwa Menteri Haji Dan Umrah pasti sudah memikirkan solusi.
"Saya yakin. Tapi ini kan bukan sulapan," katanya sambil mengingatkan.
"Perlu riset, kita berharap ada solusi mina," sambung Gus Men.
Hal ini karena jika tenda dibuat bertingkat ada keamanan yang harus dipikirkan.
"Dibuat bertingkat ada efek keamanan yang harus diperhitungkan," jelasnya.
"Hal ini karena bagi Kemenag dan Kementerian Arab Saudi pastinya, keamanan dan kenyamanan jemaah haji , para Tamu Allah adalah yang utama," lanjut Gus Men.
Sementara untuk Tanazul atau kembali ke hotel, Gus Men mengatakan Ada satu masalah yang memang harus ada solusinya.
"Problem tanazul, solusi bukan kemah khsusus tapi transportasi" kata Gus Men.
"Namun problem lalu lintas padat saat puncak haji," sambungnya.
Hal ini kata Gus Men karena jika bicara tentang pelayanan tentang haji, maka semua hal akan saling terkait.
Sementara menjadikan Mina Jadid jadi tempat mabit bagi jemaah haji itu bukan lah solusi.
"Mina jadid itu bukan solusi. Rapat dengan DPR memutuskan kita tak lagi memakai kawasan Mina jadid untuk jemaah indonesia," jelasnya.
"Dan memang sekarang ini setahu saya Mina Jadid sudah ada yang menempati.
Jika harus mabit ya di Mina," pungkasnya. (put/mch/hap)
Load more