Artinya utang dilakukan bukan sekedar memenuhi hawa nafsu materi.
“Tapi kalau orang yang punya utang karena ibunya sakit dia obati, oh ini mudah diselesaikan oleh Allah, akan gampang, tapi kalau sudah punya utang dia ngutang lagi,” jelasnya.
Bahkan yang memberi utang sampai merasa iba hingga merelakan begitu saja, dengan alasan yang mulia atau benar-benar sangat membutuhkan.
Lain halnya bila seseorang memiliki utang karena ingin menuruti gaya hidupnya, maka sebab ini dapat membuat orang banyak utang meski sudah rajin shalat tahajud.
“Ngutangnya masih jalan, gaya hidupnya belum diubah,” katanya.
“Artinya kalau seseorang merasa dirinya punya utang, dia semangat ingin membayarnya, itu dulu jangan ambisi ingin kaya, selesaikan utangnya dulu, kan itu ajaran Nabi,” sambungnya.
Oleh sebab itu, ubahlah gaya hidup agar segala utang dapat teratasi. Karena bila hal ini menjadi permasalahan hidup maka akan jadi sisi buruk pada dirinya.
Load more