"Satu ujungnya huznudzon saja. kedua saya sampaikan, bahwa asal buah bukan nasab melalui jalur laki-laki saja, dan sebetulnya nasab dari laki-laki juga tidak harus jadi pegangan, bisa juga dari keduanya dengan nasab perempuan," sambungnya
Kendatinya, Gus Yahya mengajak umat muslim untuk tidak menanggapi perdebatan yang meresahkan.
Kemudian, tidak ada nasab atau keturunan merasa lebih diistimewakan. Menurutnya, perlu saling menghargai tanpa harus melihat dari keturunan mana.
"Jadi tidak ada yang bisa mengklaim saya lebih mulia, saya paling mulia, ini sama mulianya. Sekalipun ada pakai namanya (habib atau gelar semacamnya) kita bisa muliakan hakul yakin, ini sama saja halnya lailatul qadar dirahasiakan, supaya apa kita memuliakan semuanya tanpa kecuali," pesan Gus Yahya. (klw)
Semoga isu lekas berujung dengan hal kedamaian dan bisa dibahas bersama yang ahlinya agar lebih jelas.
Wallahualam
Load more