Jakarta, tvOnenews.com-- Akhir-akhir ini isu terkait kaum Habaib dan Ba'alwi ramai jadi pembicaraan dan berseliweran di sosial media (sosmed)
Bahkan isu ini jadi santer, karena Penyanyi Dangdut Rhoma Irama yang menyatakan ada doktrin (dinilai salah) untuk boleh maksiat tapi tetap masuk surga.
Hal ini mendapatkan respon dari Habib Rizieq yang videonya juga viral di sosmed oleh akun mas pi**.
"Jangan coba-coba sekali lagi, menghina atau memfitnah bahwa kaum Ba'alwi kaum Habaib di doktrin dalam keluarga mereka untuk boleh maksiat bohong," mata Habib Rizieq, dikutip Minggu (23/6/2024)
Sehubungan dengan ini, Habib Rizieq mengingatkan kembali agar Penyanyi Dangdut Rhoma jangan mengeluarkan pernyataan itu.
Dia pun berpesan agar Rhoma Irama jangan sampai nanti diakhir hidup atau meninggal dalam keadaan buruk (suul khatimah).
"Makanya saya ingatkan. Jadi baru beberapa hari ini, ada tokoh sudah lanjut usia saudara bicara di podcast seenaknya," sambungnya
"Oh Habaib ini ada dokter begini begitu hati-hati.Saya nasehati, anda jangan sampai nanti anda su'ul khatimah," pesan Habib
"Umur sudah lebih dari 80 tahun sudah tua sudah lanjut usia jangan sampai su'ul khatimah takutlah kepada Allah itakillah," tutupnya
Atas kehebohan soal habaib dan ba'alawi, sebelumnya, Gus Yahya Ketua Umum PBNU mengajak untuk berpikir positif atau husnudzon sehubungan nasab nabi Muhammad saw itu.
Apabila ada yang meragukan dan bertanya bukti, secara tertulis untuk urutan lengkap nasab di islam.
"Tapi kan ada riwayat oral dari mulut ke mulut, sampean urus nasabnya kanjeng nabi muhammad sampai nabi ibrahim kan repot juga. Apalagi sampai nabi adam sudah repot semua," kata Gus Yahya dikutip, Sabtu (22/6/2024)
"Satu ujungnya huznudzon saja. kedua saya sampaikan, bahwa asal buah bukan nasab melalui jalur laki-laki saja, dan sebetulnya nasab dari laki-laki juga tidak harus jadi pegangan, bisa juga dari keduanya dengan nasab perempuan," sambungnya
Kendatinya, Gus Yahya mengajak umat muslim untuk tidak menanggapi perdebatan yang meresahkan.
Kemudian, tidak ada nasab atau keturunan merasa lebih diistimewakan. Menurutnya, perlu saling menghargai tanpa harus melihat dari keturunan mana.
"Jadi tidak ada yang bisa mengklaim saya lebih mulia, saya paling mulia, ini sama mulianya. Sekalipun ada pakai namanya (habib atau gelar semacamnya) kita bisa muliakan hakul yakin, ini sama saja halnya lailatul qadar dirahasiakan, supaya apa kita memuliakan semuanya tanpa kecuali," pesan Gus Yahya. (klw)
Semoga isu lekas berujung dengan hal kedamaian dan bisa dibahas bersama yang ahlinya agar lebih jelas.
Wallahualam
Load more