"Selain buang waktu, merusak ekonomi keluarga, hingga berakibat pengabaian dan semena-mena terhadap keluarga," sambungnya.
Ia menganggap kehadiran judi online tidak menimbulkan hal positif melainkan hanya menjadi pemicu dampak negatif.
Ia mengetahui judi online sangat menggiurkan lantaran menjanjikan seseorang untuk mendapatkan hadiah dengan jumlah yang besar.
Namun, berdasarkan laporan yang diterima, judi online hanya menyebabkan para pelaku kehilangan uang selalu memberikan kekalahan.
Hal itu menyebabkan adanya kemiskinan, hidup konsumtif, serta jumlah utang lewat perusahaan pinjaman online (pinjol) begitu besar karena sudah kecanduan main judi online.
"Bukan tanpa dasar, dari data konsultasi Badan Penasihatan Pembinaan dan Pelestarian Perkawinan (BP4) serta KUA, banyak istri yang mengadukan suaminya terlibat judi online," paparnya.
"Akibatnya, tidak sedikit istri harus menanggung akibat perbuatan suaminya tersebut, hingga berhutang bahkan menggunakan jasa pinjaman online untuk menutupi kekurangan biaya sehari-hari," lanjutnya.
Load more