tvOnenews.com - Atta Halilintar belum lama ini turut meramaikan acara lamaran Aaliyah Massaid dan adiknya, Thariq Halilintar setelah menunaikan ibadah haji 2024.
Hal ini berawal pembawa acara alias MC menanyakan tujuan Thariq Halilintar melamar Aaliyah Massaid.
Kemudian, MC memberikan kesempatan Atta Halilintar menyampaikan alasan tujuan Thariq Halilintar dan keluarganya menemui keluarga besar Aaliyah Massaid.
Saat itu MC sama sekali tidak menyebutkan Atta Halilintar dengan menggunakan panggilan gelar Pak Haji.
Atta Halilintar dan sang adik, Thariq Halilintar. (Instagram/@attahalilintar)
"Mari kita dengarkan bersama maksud dan tujuan keluarga besar dari bapak Halilintar," ucap MC sambil memanggil Atta Halilintar.
"Kalau gitu, yang kami hormati Bapak Atta Halilintar untuk dapat menyampaikan maksud dan tujuannya," sambung MC tersebut.
Seketika Anofial Asmid mengingatkan MC tersebut bahwasanya Atta sudah menyelesaikan proses ibadah haji dan secara otomatis gelar Pak Haji sudah melekat kepadanya.
"Pak Haji, Pak Haji, lupa," kata Anofial Asmid.
Sontak, MC tersebut langsung menyebut Atta Halilintar disandingkan dengan gelar Pak Haji sekaligus memberikan candaan agar membawa air zamzam.
"Oh, Bapak Haji Atta Halilintar. Semoga hari ini bawa air zamzam juga ya," respons MC tersebut.
Seperti apa Ustaz Adi Hidayat menerangkan tentang gelar Pak Haji atau Bu Hajah bagi orang yang telah melaksanakan ibadah haji di Tanah Suci? Mari simak penjelasannya di sini.
Dilansir tvOnenews.com tayangan kanal YouTube Al Hanif, Senin (24/6/2024), Ustaz Adi Hidayat menjelaskan tentang ibadah haji.
Ustaz Adi Hidayat mengatakan hukum haji adalah fardhu 'ain yang artinya wajib meski harus memenuhi syarat haji, seperti Islam, baligh, berakal, merdeka, dan mampu.
Kemudian, Ustaz Adi Hidayat menyinggung soal orang yang sudah ibadah haji mendapat predikat Pak Haji atau Bu Hajah.
Menurutnya, panggilan tersebut bukan berasal dari Indonesia melainkan masyarakat Arab Saudi juga sering memanggil gelar tersebut.
Namun, masyarakat Arab Saudi biasa memanggil gelar tersebut karena memiliki tujuan sebagai pengingat bahwa orang yang dipanggil mereka telah melaksanakan ibadah haji.
Ia pun menegaskan orang sudah berhaji maka sikap dan perbuatannya juga harus lebih baik karena telah diberikan kesempatan ibadah di Tanah Suci.
"Maka ketika orang itu kembali ke tempat masing-masing atau setelah haji, maka orang memanggil begini 'Ya Al Hajj, Ya Al Hajj' maksudnya kalimat pengingat," ungkap Ustaz Adi Hidayat.
Pendakwah itu menyampaikan seseorang tidak menunjukkan sikap yang lebih baik maka ibadah hajinya akan sia-sia.
Ia memaparkan predikat haji mabrur akan hilang apabila orang tersebut masih menunjukkan sikap kesombongan dan mengarah perbuatan dosa.
"Pak Haji, Antum ini sudah haji. Jangan sampai perjuangan dalam haji dilunturkan kembali oleh keburukan yang menghilangkan pahala haji," tutur Ustaz Adi Hidayat.
Sebaliknya, pendakwah asal Pandeglang itu menegaskan jika seseorang menunjukkan sikap lebih baiknya setelah ibadah haji maka gelar haji mabrur setara dengan pahala yang didapatkan olehnya.
"Kalau haji ditunaikan dengan benar, haji mabrur pahalanya MasyaAllah tidak ada yang sebanding kecuali surga," terangnya.
Ia kembali mengingatkan bahwasanya kalimat Pak Haji atau Bu Hajat sebagai pengingat sebagaimana juga menjadi kebiasaan dilakukan oleh masyarakat Arab Saudi.
"Jadi kalimat haji itu asalnya adalah pengingat bahwa kita sudah menunaikan ibadah besar, ada surga di hadapan kita," tegasnya.
"Jangan dikotori lagi dengan maksiat. Jadi, itu kalimat pengingat bukan kebanggaan," tandasnya.
Senada dengan dalil Al-Quran melalui Surah Al-Baqarah ayat 196 mengenai pergi haji untuk beribadah kepada Allah SWT bukan untuk mendapat gelar panggilan, Allah SWT berfirman:
وَأَتِمُّوا الْحَجَّ وَالْعُمْرَةَ لِلَّهِ
Artinya: "Dan sempurnakanlah ibadah haji dan umrah karena Allah." (QS. Al-Baqarah, 2:196)
(hap)
Load more