Menurut pendakwah 39 tahun itu, ketika roh ditiupkan melalui perut seorang ibu dari perantara setetes air mani maka ada keputusan dari Allah SWT untuk makhluk yang diciptakan oleh-Nya.
"Kala roh ditiupkan dan disatukan dengan fisik maka di situlah kemudian terjadi satu komitmen dialog antara Allah Subhanahu Wa Ta'ala pencipta dengan makhluk yang tercipta," jelasnya.
Dalam terjemahan hadits tersebut meliputi empat perkara, di antaranya rezeki, ajal, amal dan kecelakaan atau kebahagiaan.
Ia pun memberikan keterangan penjelasannya melalui Surah Al-A'raf ayat 172 terkait seluruh manusia terlahir dari tulang punggung anak cucu Adam.
Maka dari itu, pendakwah asal Pandeglang tersebut menyarankan agar umat Muslim tidak pernah cepat puas dalam belajar ilmu Agama Islam.
Ia mengharapkan agar urusan perkara terutama keturunan Rasulullah SAW bisa diketahui sebagai bekal ilmu pengetahuan masing-masing.
"Dan ingatlah pelajari pahami dan ketahui. Sehingga dengan mempelajari itu kita mengerti, dengan mengerti itu timbul ada ingatan dalam diri kita untuk kita jadikan sebagai pedoman," terangnya.
"Apa yang kita ingat, kita pelajari, kita pahami itu? Ketika Allah Subhanahu Wa Ta'ala Tuhan kita semua mengambil satu perjanjian dan komitmen yang kuat," tambahnya.
Load more