tvOnenews.com - Ustaz Adi Hidayat ungkap tiga jenis ujian dari Allah SWT. Jika berhasil melewatinya, akan diangkat pada kedudukan tertinggi.
Setiap orang pasti memiliki masalah dalam hidupnya. Masalah-masalah tersebut bisa berupa ujian dari Allah SWT.
Namun, Allah SWT tidak akan memberi ujian kepada seorang hamba melebihi batas kemampuan hamba tersebut.
Seseorang yang akan diangkat derajatnya, maka secara bersamaan ia akan diberi ujian-ujian sesuai dengan kemampuannya.
Untuk bisa naik ke kedudukan yang lebih tinggi, maka hambatan atau ujiannya akan semakin meningkat.
Ustaz Adi Hidayat menjelaskan, seseorang akan diuji sesuai dengan tingkat kedudukannya.
Ketika seseorang menginginkan masuk surga, maka ia harus melalui rintangan-rintangan sebelumnya.
Berikut tiga jenis ujian dari Allah SWT sesuai dengan kedudukannya.
1. Ujian Ba'sun (ringan)
Ujian ba'sun atau disebut juga dengan ujian yang paling ringan.
Misal, ada orang yang mulai membiasakan diri shalat berjamaah di masjid. Namun, ketika ingin berangkat, Allah SWT beri ujian berupa gerimis.
Jika seseorang diberi ujian yang ringan, berarti kedudukannya masih di bawah dan akan diangkat pada kedudukan yang lebih tinggi.
"Kalau Antum diuji dengan yang ringan berarti Antum kadarnya masih ringan. Akan dinaikkan pada yang menengah," ujar Ustaz Adi Hidayat.
Jika seseorang belum lulus dari ujian yang ringan, maka akan terus diuji dengan ujian tersebut sampai lulus dan naik level.
2. Dhorrun (menengah)
Ujian dhorrun atau ujian yang tingkatannya menengan, bisa sampai menyakiti fisik dan hati.
Misal ada perempuan yang mulai memperbaiki diri dengan memakai hijab panjang atau syar'i. Namun, ada yang mencelanya hingga menyakiti perasaan.
"Itu artinya Allah sedang menaikkan level iman Anda ke level yang lebih tinggi lagi," kata Ustaz Adi Hidayat.
Maka, jika ada ujian yang sampai menyakiti hati, berarti Allah SWT sedang memberi ujian agar bisa naik level ke kedudukan yang lebih tinggi.
3. Wazulzilu (Berat)
Ujian wazulzilu adalah ujian yang paling berat hingga bisa menggoyahkan hati atau kepercayaan seseorang.
Misal, ada orang yang diberi ujian sangat berat sampai jalannya sempoyongan, tidak bisa makan dan tidak bisa tidur.
Ujian yang paling berat ini bisa membuat seseorang sampai mempertanyakan kepada Allah SWT kapan berakhirnya ujian-ujian tersebut.
"Akan ada suatu masa Anda mengalami situasi sampai mengatakan 'kapan berakhirnya?'" ucap Ustaz Adi Hidayat.
"Jika Anda sampai pada level ini, saya ucapkan selamat kepada karena Anda akan diangkat pada kedudukan tertinggi di antara sekian ujian yang ada," sambungnya.
(gwn)
Load more