Ia menyampaikan sejak awal Kementerian Agama (Kemenag) dan Garuda Indonesia sudah sepakat perihal kontrak kerja selama pelaksanaan ibadah haji 2024.
Ia membahas bahwasanya rute penerbangan baik dari Indonesia maupun Tanah Suci sudah diatur untuk membawa jemaah haji dari gelombang I dan gelombang II.
Penetapan penerbangan gelombang I melalui Jeddah, sedangkan gelombang II lewat Madinah.
"Saya heran Garuda malah beralasan dengan perubahan kebijakan Saudi. Padahal mereka memang terlambat mengajukan slot time," katanya.
Ia kembali menegaskan slot 46 kloter berubah akibat keterlambatan pihak Garuda Indonesia yang terlambat untuk melakukan koordinasi dengan Pemerintah Arab Saudi.
"Ditambah lagi ada pesawat yang tidak siap terbang," tegasnya.
Ia menambahkan kinerja Garuda Indonesia semakin kurang maksimal akibat adanya keterlambatan kedatangan pesawat tidak sesuai jadwal untuk membawa jemaah haji.
Load more