Jakarta, tvOnenews.com - Ustaz Adi Hidayat kecewa berat kepada anggota dewan perwakilan rakyat (DPR) yang main judi online.
Ia bahkan menyarankan agar diinformasikan siapa saja anggota DPR yang main judi online.
Menurut Ustaz Adi Hidayat, hal ini sungguh memalukan.
Ia kemudian menyarankan selain Mahkamah Kehormatan Dewan (MKD) memprosesnya, sebaiknya diumumkan saja siapa anggota DPR yang dimaksud.
“Kami memohon dan meminta kepada MKD bukan hanya memproses kalau perlu diumumkan siapa orang-orang dimaksud supaya rakyat ini tahu mewakili siapa,” sarannya.
“Supaya kita bisa juga memberikan sanksi sosial yang jelas,” lanjut Ustaz Adi Hidayat.
Selain itu, dengan diketahuinya anggota DPR yang melakukan judi online, maka Ustaz Adi Hidayat berharap akan ada koreksi di masyarakat.
“Dan satu gambaran koreksi kepada masyarakat di Indonesia untuk ke depan kita bersama-sama aktif perbaiki negeri ini dengan cara yang baik,” ujar Ustaz Adi Hidayat.
Hal ini karena menurut Ustaz Adi Hidayat, tidak pernah rakyat minta diwakilkan untuk berbuat yang melanggar norma.
“Mohon maaf dengan kata-kata ini tapi ketika Anda mengatakan sebagai wakil rakyat saya wakil rakyat kami tidak pernah mewakilkan kepada Anda untuk berbuat tindakan-tindakan yang melanggar hukum norma dan etika,” tandasnya.
Ustaz Adi Hidayat mengaku dirinya sedih mengetahui berita ini.
“Sedih bercampur malu ada amarah juga bahwa perwakilan terhormat yang berada di Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) di gedung yang mewakili aspirasi rakyat Indonesia ternyata terdapat satu tindakan kriminal,” katanya.
“Yang bukan hanya melanggar sumpah tapi juga mengecilkan nilai etis sebagai seorang anggota dewan,” sambungnya.
Ustaz Adi Hidayat juga berharap, berita ini tidak hanya ramai tanpa penyelesaian.
“Semoga ini bukan hanya jadi satu berita yang ramai dan selesai ya. Saya berharap ada koreksi internal di dalam perenungan mendalam,” harapnya.
“Dan saya mohon pada elit-elit bangsa di bangsa mau dibawa kemana negara mau diarahkan ke mana ya jadi jangan sampai rakyat hanya menjadi objek dari permainan elit-elit politik,” sambung Ustaz Adi Hidayat.
Ustaz Adi Hidayat mengakui statement Beliau kali ini agak tegas.
Hal ini karena judi jelas masalah yang berbahaya.
Dan juga Ustaz Adi Hidayat menyayangkan, jika selama ini ulama diminta teduh, mengapa wakil rakyat malah membuat gaduh.
“Karena anda ketika ada gaduh di masyarakat Anda meminta ulama tolong teduhkan tolong bantu kami. Tapi ketika Kami hadir membantu Anda berbuat ulah dan justru masalah-masalah itu timbul dari sengketa elit di atas,” ujarnya.
Terlebih saat ini, semua berusaha dalam memberantas judi online.
“Anda bisa bayangkan saat sekarang kita bersinergi bergelora untuk memberantas judi online di negara kesatuan Republik Indonesia ternyata di antara wakil rakyatnya,” katanya.
Namun Ustaz Adi Hidayat mengingatkan bahwa dirinya tidak mengeneralisir seluruh DPR.
Hal ini ia akui adalah akibat oknum yang tidak bertanggung jawab.
“Namun sekali lagi kita tidak mengeneralisir di antara wakil rakyatnya Ternyata ada yang justru melakukan perbuatan dimaksud,” ujarnya.
“Oleh karena itu saya terus terang dan juga agak sulit mengungkapkan sesungguhnya. Maka dengan itu saya mohon ya saya mohon mudah-mudahan Allah subhanahu wa taala merahmati kita semua memaafkan kita,” tutupnya.
Sekali lagi, Ustaz Adi Hidayat menegaskan tidak menghukum keistimewaan dpr-nya sebagai institusi.
"Kita tidak menghukumi secara general akan sifat-sifat ataupun juga tugas-tugas kebaikan yang ada di dalamnya," katanya.
Ustaz Adi Hidayat Minta Anggota Dewan yang Main Judi Online Diungkap: Supaya Kita Bisa Juga Berikan Sanksi Sosial yang Jelas (Sumber: ANTARA)
Sebelumnya, Wakil Ketua Komisi III DPR Pangeran Khaerul Saleh menyebut sebanyak 82 anggota DPR terlibat judi online.
Hal ini merespons temuan Kepala Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) bahwa lebih dari 1.000 anggota DPR dan DPRD ketahuan bermain judi online.
“Ada 82 orang anggota DPR RI yang terlibat judi online,” kata Pangeran di Kantor DPP PAN, Jakarta Selatan, Kamis (27/6/2024).
Politikus PAN itu menyampaikan nama-nama tersebut akan diumumkan oleh Komisi III DPR maupun MKD dalam waktu dekat.
“Nah, MKD akan memproses yang terlibat 82 orang ini,” imbuhnya.
Sementara, Kepala PPATK Ivan Yustiavananda mengungkapkan bahwa lebih dari seribu anggota DPR dan DPRD terlibat judi online.
“Jadi ada lebih dari 1.000 orang itu DPR-DPRD sama Sekretariat Kesekjenan ada,” ungkap Ivan saat Rapat Kerja bersama Komisi III DPR di Gedung DPR, Jakarta Pusat, Rabu (26/6/2024).
Dia menjelaskan dari jumlah pemain itu totalnya mencapai lebih dari 63 ribu transaksi dengan nilai perputaran dana mencapai Rp25 miliar.
“Transaksi yang kami potret itu lebih dari 63.000 transaksi yang dilakukan oleh mereka-mereka itu. Dan angka rupiahnya hampir Rp25 miliar di masing-masing yang transaksi di antara mereka dari ratusan sampai miliaran, sampai ada satu orang sekian miliar,” jelas Ivan. (put)
Load more