tvOnenews.com - Kuku menjadi salah satu bagian yang dapat membuat jari terlihat lebih indah. Ketika semakin panjang, maka kuku perlu untuk dipotong.
Sebab, memotong kuku merupakan fitrah manusia, sehingga dalam syariat Islam dianjurkan ketika memotong kuku.
Hal ini karena setiap hal dalam kehidupan kita, telah diperhatikan hingga sekecil-kecilnya tak terkecuali dalam hal memotong kuku.
Dalam satu kajiannya, Ustaz Adi Hidayat mengajar bagaimana para ulama melakukan potong kuku.
Seperti apa penjelasan dari Ustaz Adi Hidayat mengenai hal tersebut? Simak informasinya berikut ini.
Dilansir tvOnenews.com dari tayangan di kanal YouTube Adi Hidayat Official, sunnah memotong kuku ini didapati dalam salah satu hadis Nabi صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ yang diriwayatkan oleh sahabat Abu Hurairah رضي الله عنه:
"Fitrah itu yaitu segala yang melekat pada kehidupan manusia. Setidaknya ada lima, yang pertama berkhitan, yang kedua membersihkan rambut di sekitaran kemaluan,” ungkap Ustaz Adi Hidayat dalam video pada kanal YouTube Adi Hidayat Official.
“Ketiga mencabut atau membersihkan bulu ketiak, yang keempat menipiskan kumis, dan yang kelima adalah memotong kuku.” lanjutnya.
Ustaz Adi Hidayat. (Ist)
Pada kelima fitrah di atas menunjukkan bagaimana umat Islam sangat memperhatikan dalam merawat dirinya dan menjaga kebersihan tubuh.
Hal ini disebabkan karena manusia untuk cenderung hidup lebih bersih, rapi, dan indah.
Berkaitan dengan memotong kuku, Ustaz Adi Hidayat mengajarkan cara singkat dan mudah untuk dipahami sebagaimana diajarkan para ulama yang termaktub di salah satu karya Al-Imam An-Nawawi.
Pertama, hendaknya memulai dengan kalimat basmalah agar kegiatan memotong kuku ini menjadi ibadah yang bernilai pahala.
Kemudian tisu atau wadah tertentu untuk menadahi hasil potongan kuku. Adapun fungsi dari mengumpulkan potongan kuku akan dijelaskan di akhir artikel.
Setelah siap, mulailah memotong kuku, diawali dari tangan kanan pada jari telunjuk, lalu dilanjutkan jari kelingking, jari manis, jari tengah, lalu jempol.
Selanjutnya berpindah ke tangan kanan, dimulai dari jari kelingking, jari manis, jari tengah, jari telunjuk, lalu terakhir jempol.
Urutan yang sama juga berlaku untuk kuku di kaki. Mulailah dengan kaki kanan lalu kiri, sesuai urutan di atas.
Potongan kuku yang berhasil terkumpul kemudian dikubur ke tanah. Tujuannya adalah untuk menghargai bagian dari tubuh yang telah diciptakan Allah.
Ustaz Adi Hidayat. (Ist)
Menurut Ustaz Adi Hidayat, mengubur kuku adalah bagian dari contoh sikap mulia para ulama yang bersambung pada sahabat bahkan sampai juga kepada Nabi صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ.
Dari kalangan sahabat ada yang membiasakan hal tersebut seperti Ibnu Umar atau hadis-hadis yang disampaikan oleh Imam Sufyan Atsauri.
“Walaupun bukan kewajiban tapi dianjurkan untuk dikuburkan sama halnya pada rambut. Tujuan yang pertama dalam menghormati bagian dari tubuh kita yang telah Allah ciptakan,” jelasnya.
Tujuan kedua adalah untuk menghindari hal-hal yang bisa menghadirkan mudarat yang tidak tampak seperti kebiasaan-kebiasaan tukang sihir yang seringkali menggunakan bagian-bagian dari potongan tubuh khususnya rambut.
“Ada juga yang terkait untuk menghindarkan kepentingan-kepentingan lain seperti rambut yang kasusnya digunakan untuk pakai wig,” ujarnya.
“Maka pada yang demikian akan lebih bagus kalau dikuburkan,” tutupnya.
Ustaz Adi Hidayat kembali menegaskan, dalam ajaran Islam, setiap hal yang kita lakukan telah diperhatikan hingga sekecil-kecilnya. Tak hanya memotong kuku, memotong rambut hingga hal kecil lainnya. (amr/kmr)
Load more