Dalam suatu ceramah, ia mengambil contoh kasus ketika pengungsi Rohingya sebagai bagian kalangan menganut Agama Islam terimindasi di negara lain.
Dari kasus tersebut, ia menyatakan Rasulullah SAW menggunakan bacaan doa qunut nazilah ketika perang berdasarkan riwayat Imam Ahmad.
"Imam Ahmad mengatakan karena ini lemah maka tidak dipakai dan hadits yang tentang masalah Nabi menggunakan dipeperangan itu namanya qunut Nazilah," tuturnya.
"Atau kalau umat Muslim lagi tersiksa, terganggu, diperangi kayak kasus sekarang teman-teman kita di Myanmar dan seterusnya ini kita boleh qunut Nazilah lagi shalat," sambungnya.
Ia menyatakan qunut tidak hanya dipakai di pelaksanaan shalat Subuh atau empat ibadah fardhu lainnya tapi juga digunakan Rasulullah SAW saat perang.
"Jadi tidak mengenal Subuh, Dzuhur, Ashar, Maghrib, Isya selalu qunut," terangnya.
للهُم أَنْج سَلَمَة بن هِشَامٍ، اللهُمَّ أَنْجِ الوَلِيدَ بْنَ الْوَلِيدِ اللَّهُمَّ أَنْج عَيَّاسَ بْنَ أبِي رَبِيعَة، اللهُمَّ أَنْجِ المُسْتَضْعَفِينَ مِنَ الْمُؤْمِنِينَ اللَّهُمَّ اشْدُدْ وَطَأتَكَ عَلَى مُضَرَ، اللَّهُمَّ سِنِينَ كَسِنِي يُوسُفَ
Load more