Dalam riwayat Imam muslim juga nabi itu pernah diceritakan oleh Sayyidina Abdullah bin Abbas, Nabi pernah berpuasa di hari Asyura kemudian setelah itu menyuruh para sahabat nabi untuk berpuasa.
“Sahabat Nabi itu merasa ganjil tidak enak disuruh puasa di 10 Asyura, 10 Muharram di hari Asyura,” jelasnya.
Kemudian para sahabat bertanya, wahai Rasulullah.
“Ya Rasulullah orang Yahudi dan orang Nasar ini juga pada puasa di hari ini lah kok kita harus sama puasa dengan mereka enggak enak niru-niru itu,” kata Buya Yahya.
Kemudian Nabi menjawab, jika Aku hidup sampai tahun depan, maka aku akan puasa di tanggal 9 juga.
“Maka dipahami oleh para sahabat nabi disunahkan kita untuk menambah satu hari sebelumnya yaitu tanggal 9 nya agar berbeda dengan orang Yahudi,” jelas Buya Yahya.
“Maka itu sunah di atas sunnah 10 saja, sudah sunah dan kalau kita mengkhususkan 10 sudah sunnah karena kita tidak meniru orang Yahudi cuman agar lebih sempurna agar kita berbeda yaitu tambahlah hari yang kesembilan, ini hadis nabi hadis sahih,” lanjutnya.
Kemudian Buya Yahya menjelaskan, hendaknya agar berbeda dengan orang Yahudi hendaknya ditambah lagi sehari setelahnya.
Load more