Jakarta, tvOnenews.com - Seluruh umat Muslim sebentar lagi akan memasuki bulan Muharram.
Buya Yahya mengingatkan, ada satu amalan yang disunnahkan dilakukan di bulan Muharram.
Ibadah itu adalah puasa.
“Ada hari yang ke-10 namanya Asyura, Asyura adalah hari yang ke-10 di bulan Muharram disunnahkan kita untuk berpuasa,” lanjut Buya Yahya menambahkan.
Maka Buya Yahya mengingatkan agar seluruh Muslim untuk berpuasa di tanggal 10 Muharram nanti.
“Hadis Nabi yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari dan Imam Muslim, Sayyidina Rasulullah bersabda hari ini adalah hari Asyura hari tanggal 10 Muharram,” katanya.
“Allah tidak mewajibkan kepada kalian untuk berpuasa, tapi aku berpuasa, kata rasulullah,” sambung Buya Yahya.
Maka Nabi Muhammad SAW mengajak bagi yang ingin mengikutinya silakan.
“Artinya itu sunnah tidak wajib dan ini sunnah sangat dikokohkan dalam hadis yang diriwayatkan oleh Muslim tentang keutamaan puasa 10 Muharram,” jelasnya.
Kemudian Buya Yahya menjelaskan, Nabi Muhammad SAW kemudian mengatakan,
‘Aku berharap kepada Allah, Allah mengampuni dosa kita yang lalu,’.
Oleh karenanya, Buya Yahya mengingatkan agar setiap Muslim jangan lupa puasa pada tanggal 10 Muharram.
“Berpuasalah di 10 Muharram jangan lupa 10 Muharram. Tapi ini paling sedikit di bulan Muharram kita hidupkan 10 Muharam untuk berpuasa,” katanya.
Buya Yahya lantas menjelaskan, awal mula Nabi Muhammad SAW berpuasa adalah karena mengetahui orang Yahudi berpuasa dalam rangka memperingati Nabi Musa.
“Dari Sayyidina Abdullah bin Abbas, Sayyidina Abdullah bin Abbas bercerita, Nabi berpuasa di hari Asyura Yaum Asyura kemudian menyuruh orang lain untuk berpuasa,” jelasnya.
Dalam riwayat Imam muslim juga nabi itu pernah diceritakan oleh Sayyidina Abdullah bin Abbas, Nabi pernah berpuasa di hari Asyura kemudian setelah itu menyuruh para sahabat nabi untuk berpuasa.
“Sahabat Nabi itu merasa ganjil tidak enak disuruh puasa di 10 Asyura, 10 Muharram di hari Asyura,” jelasnya.
Kemudian para sahabat bertanya, wahai Rasulullah.
“Ya Rasulullah orang Yahudi dan orang Nasar ini juga pada puasa di hari ini lah kok kita harus sama puasa dengan mereka enggak enak niru-niru itu,” kata Buya Yahya.
Kemudian Nabi menjawab, jika Aku hidup sampai tahun depan, maka aku akan puasa di tanggal 9 juga.
“Maka dipahami oleh para sahabat nabi disunahkan kita untuk menambah satu hari sebelumnya yaitu tanggal 9 nya agar berbeda dengan orang Yahudi,” jelas Buya Yahya.
“Maka itu sunah di atas sunnah 10 saja, sudah sunah dan kalau kita mengkhususkan 10 sudah sunnah karena kita tidak meniru orang Yahudi cuman agar lebih sempurna agar kita berbeda yaitu tambahlah hari yang kesembilan, ini hadis nabi hadis sahih,” lanjutnya.
Kemudian Buya Yahya menjelaskan, hendaknya agar berbeda dengan orang Yahudi hendaknya ditambah lagi sehari setelahnya.
“Kau tambah sehari sebelumnya dan sehari setelahnya,” katanya.
“Jadi 10 9 11 ini lebih sempurna lagi, mau lebih sempurna lagi Muharram semuanya puasai,” saran Buya Yahya.
Hal ini kata Buya Yahya sebagaimana yang dijelaskan dalam sebuah hadis.
“Hadis Nabi SAW, hadis Shahih Imam Muslim meriwayatkan, sebaik-baik puasa setelah bulan Ramadhan adalah di bulan Muharram,” jelasnya.
“Maka banyak orang-orang sepuh di antara para orang-orang shaleh yang ahli ibadah kalau bulan Muharram puasa semuanya,” sambung Buya Yahya.
Sementara tentang pahala dan keutamaannya, Buya Yahya mengatakan ada beberapa hadis yang palsu.
“Tanggal 1 begini tanggal 2 begini jangan terlalu banyak didengar karena itu banyak hadis-hadis palsu kita cukup dengan ini semuanya,” jelasnya.
Dan Buya Yahya juga menjelaskan, bagi yang memiliki utang puasa, maka lekaslah dibayar.
Agar bisa menjalankan puasa di bulan Muharram.
“Hutang puasa beresin, jadi berpuasa di bulan Muharram secara utuh adalah sunnah dari hadis Nabi Shallallahu Alaihi Wasallam, tidak ada yang mengatakan bidah ,” jelasnya.
Wallahu’alam
(put)
Load more