Jakarta, tvOnenews.com - Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) RI memberikan dorongan zakat sebagai salah satu cara pemberantasan praktik judi online di Indonesia.
Saidah menjelaskan berbagai program telah diberlakukan oleh Baznas agar dijadikan sebagai dana zakat sebagai bentuk pemahaman dampak buruk dihasilkan dari bahayanya judi online.
"Kami fokus pada edukasi dan pemberdayaan masyarakat, terutama di kalangan pemuda agar mereka memahami dampak negatif judi online dan cara menghindarinya," ungkap Saidah dalam keterangannya di Jakarta, Kamis (4/7/2024).
Saidah menyampaikan ekonomi mustahik diberdayakan yang dibentuk oleh Baznas lewat pelatihan meningkatkan keterampilan hingga bantuan berbentuk modal usaha.
Pimpinan Baznas RI Bidang Pendistribusian dan Pendayagunaan, Saidah Sakwan bilang pemanfaatan zakat sebagai cara pemberantasan judi online. (ANTARA/Cahya Sari)
Ia menuturkan adanya ekonomi mustahik melalui pelatihan tersebut sebagai solusi membentuk adanya sumber pendapatan yang alternatif.
Tak hanya itu, ekonomi mustahik juga membentuk dalam melakukan pendampingan secara spiritual terhadap masyarakat Indonesia berbentuk kemitraan melalui lembaga pendidikan.
Meski begitu, ia melihat literasi masyarakat sangat penting terutama ditujukan untuk peningkatan pengetahuan bahayanya judi online.
Cara tersebut menjadi salah satu mengatasi masalah judi online yang semakin marak di Indonesia.
Ia berasumsi kurangnya literasi terkait dampak negatif menjadi penyebab utama masyarakat Indonesia terus bermain judi online.
"Banyak orang tergiur oleh janji-janji keuntungan instan tanpa menyadari risiko besar yang mengintai. Oleh karena itu, literasi tentang bahaya judi online sangat penting," jelasnya.
Ia menjelaskan masalah krisis dari segi ekonomi dan moral masyarakat Indonesia terjadi sejak judi online semakin tidak terkendali.
"Terdapat banyak dampak negatif yang ditimbulkan, di antaranya ekonomi yang kian memburuk, sehingga banyak orang terjebak dalam utang yang besar," tuturnya.
"Karena kehilangan kendali atas perjudian online mereka, dan menimbulkan kesehatan mental stres, kecemasan, dan depresi akibat tekanan finansial, dan rasa bersalah yang muncul setelah kekalahan," sambungnya.
Lanjut, Ia menambahkan para tokoh agama dan masyarakat ikut memberikan perannya dalam memberantas judi online.
Ia berharap tokoh agama dan tokoh masyarakat kerap aktif memberikan edukasi melalui ceramah dan penyuluhan betapa bahayanya judi online.
Tak hanya itu, ia juga meminta seluruh elemen masyarakat kompak demi menghilangkan judi online di Indonesia.
"Setelah kita melakukan konsolidasi pemikiran, tinggal kita naikkan menjadi konsolidasi gerakan supaya apa yang sedang kita upayakan dalam mengentaskan judi online di Indonesia bisa terwujud. Insya Allah Baznas dan seluruh UPZ akan menjadi bagian dari upaya penting ini," tandasnya. (ant/hap)
Load more