tvOnenews.com - Shalat sunnah malam yang memiliki keutamaan paling dicari umat Muslim adalah tahajud.
Shalat tahajud mempunyai jumlah minimal dua rakaat yang dikerjakan dan dapat mempermudah umat Muslim.
Meski jumlahnya dua, masih banyak orang belum memperhatikan jumlah rakaat shalat tahajud sesuai sunnah Nabi Muhammad SAW.
Bagi yang mengikuti jumlah rakaat shalat tahajud berdasarkan anjuran Nabi Muhammad SAW maka permintaan hajat seseorang cepat diterima oleh Allah SWT.
Ilustrasi seorang Muslim mengerjakan jumlah rakaat shalat tahajud dari sunnah Nabi Muhammad SAW. (Pixabay)
Bagi Anda ingin mengetahui bocoran jumlah rakaat shalat tahajud mempengaruhi hajat diterima sesuai sunnah Nabi Muhammad SAW, mari simak di sini.
tvOnenews.com melansir dari tayangan kanal YouTube Adi Hidayat Official, Ustaz Adi Hidayat menerangkan tentang rakaat shalat tahajud di suatu ceramah.
Ustaz Adi Hidayat memahami masih banyak yang keliru karena mengetahui rakaat tahajud yang dianjurkan Nabi Muhammad SAW sampai puluhan rakaat.
Hal ini membuat Ustaz Adi Hidayat punya tujuan agar umat Muslim tidak salah lagi dalam mengerjakan beberapa jumlah rakaat tahajud.
Tak hanya itu, pendakwah asal Pandeglang tersebut memiliki niat agar seorang Muslim senantiasa menunaikan rakaat shalat tahajud sesuai sunnah Nabi Muhammad SAW.
Ia menjamin bagi yang mengikuti sunnah Nabi Muhammad SAW melalui jumlah rakaat tahajud ini membawa segala hajat diterima hingga sebagai amalan pembuka pintu rezeki paling deras.
Ini berdasarkan Hadits Riwayat Al-Bukhari dan Muslim terkait hajat seseorang yang mengerjakan shalat tahajud langsung diijabah oleh-Nya, Rasulullah SAW bersabda:
"Pada tiap malam, Tuhan kamu turun (ke langit dunia) ketika tinggal sepertiga malam (tahajud) yang akhir. Dia berfirman, "Barang siapa yang menyebut-Ku, Aku akan perkenankan seruannya. Barang siapa yang berhajat kepada-Ku, Aku perkenankan permintaannya. Dan barang siapa meminta ampunan kepada-Ku, Aku ampuni dia." (HR. Bukhari & Muslim)
Dari hadits di atas, ia meyakini seseorang meminta hajat baik untuk membuka aliran rezeki yang deras dan segala dosa dihapuskan tidak akan sia-sia.
Hal itu menunjukkan sebagai keutamaan dahsyat yang dihasilkan setelah mengerjakan shalat tahajud.
Maka dari itu, ia membagikan jumlah rakaat shalat tahajud yang benar jika ingin mengikuti sunnah Nabi Muhammad SAW terinspirasi dari salah satu jemaah dalam suatu ceramahnya.
Ia mendapat pertanyaan dari jemaahnya bahwa rakaat tahajud apabila ingin hajatnya diterima harus dikerjakan sebanyak tujuh hingga 11 rakaat.
"Mana yang baik shalat tahajud tujuh rakaat atau 11 rakaat? Bila mengerjakan formasi 4-4-3, apakah di empat rakaat tersebut ada tahiyat akhir?," tanya salah satu jemaah kepada Ustaz Adi Hidayat.
Pria lulusan S2 di UIN Bandung itu menjelaskan bahwasanya Nabi Muhammad SAW pernah mengerjakan jumlah rakaat tahajud menyentuh angka tujuh, 11, serta 13 rakaat.
Ia pun mengingatkan hal itu jangan dijadikan paksaan hanya demi mengejar keutamaan sesuai dianjurkan Nabi Muhammad SAW.
Menurutnya, seseorang harus melihat hitungan keutamaannya dan sesuai kemampuan diri masing-masing.
Ia juga menyampaikan bahwa Nabi Muhammad SAW pernah mengerjakan shalat sunnah malam ini sampai 13 rakaat.
"Kadang kalau kita mampu 11 rakaat, Nabi juga pernah (ibadah) tahajud berjumlah 13 rakaat," katanya.
Mengapa Nabi Muhammad SAW selalu menunaikan jumlah rakaat sunnah tahajud selalu ganjil? Sedangkan jumlah minimalnya dua dari hitungan genap.
Ia mengatakan alasan Nabi Muhammad SAW menggunakan jumlah rakaat tahajud dengan hitungan ganjil karena digabung oleh witir.
Hal itu berasal dari kisah Ibnu Abbas bahwa witir dijadikan sebagai shalat penutup.
"Ketika dengan Ibnu Abbas di rumah Sayyidah Maimunah, dua rakaat, dua rakaat, dan ditutup dengan witir satu rakaat," terangnya.
Pendakwah itu menyampaikan jumlah rakaat yang selalu disunnahkan Nabi Muhammad SAW diambil dari riwayat Aisyah RA.
Ia berpendapat diambil dari sebuah hadits bahwa Nabi Muhammad SAW mengerjakan jumlah rakaat tahajud paling pendek sebanyak 11-13 rakaat.
Ia menuturkan Nabi Muhammad SAW langsung mengerjakannya sebanyak empat rakaat setiap tahajud.
Kemudian, Nabi Muhammad SAW langsung menyambung shalat witir sebanyak tiga rakaat.
"Nabi Muhammad SAW saat shalat empat rakaat, empat rakaat, setelah itu tiga rakaat," katanya.
Meski demikian, ia menegaskan bahwa, Nabi Muhammad SAW juga pernah menggunakan dua rakaat tahajud sampai hitungan 11-13 rakaat digabung bersama witir.
"Pernah lagi ditunaikan shalat tahajud di tempat lain dengan hitungan dua, dua, dua, dua, dua, dua, jadi bisa 11 rakaat dan 13 rakaat," jelasnya.
Penjelasan tersebut berdasarkan dari riwayat Aisyah RA sudah termaktub di salah satu hadits yang menerangkan sunnah jumlah rakaat shalat tahajud, begini bunyinya:
Aisyah berkata, "Bahwasanya Nabi Muhammad SAW pernah shalat malam 13 rakaat. Dari 13 rakaat itu, beliau shalat witir lima rakaat, dan tidak duduk di antara rakaat-rakaat itu kecuali pada rakaat terakhir." (HR Bukhari & Muslim)
Ustaz Adi Hidayat mengingatkan alasan Nabi Muhammad SAW pernah menunaikan tahajud hanya sampai tujuh rakaat karena disesuaikan dengan kondisi fisiknya.
Pendakwah usia 39 tahun itu berpendapat bahwasanya kondisi fisik bisa berdampak pengerjaan tahajud hanya tujuh rakaat dilakukan oleh Nabi SAW.
"Jadi kadang Nabi laksanakan shalat tahajud tujuh rakaat karena memang kesempatannya Kondisi fisik beliau hanya memungkinkan tujuh rakaat," tutupnya.
Kesimpulan: Sebanyak 11-13 rakaat shalat tahajud menjadi sunnah Nabi Muhammad SAW yang sudah digabung dengan tiga rakaat witir supaya segala hajat yang dilantunkan langsung dikabulkan atau diijabah oleh Allah SWT.
Wallahu A'lam Bishawab.
(hap)
Load more