Dikutip tvOnenews.com dari kanal YouTube Al-Bahjah TV, Buya Yahya menilai chatting WhatsApp serupa dengan seseorang sedang berbicara kepada orang lain.
Meski begitu, ia mengatakan proses bicara yang dilakukan oleh dua orang memiliki perbedaan, yakni terjadi melalui sebuah alat komunikasi seperti handphone dan sebagainya.
"Chatting sama dengan berbicara, cuman bicara dengan alat, chatting adalah tidak beda dengan bicara bincang-bincang," ujar Buya Yahya.
Menurut Pengasuh Ponpes Al-Bahjah Cirebon itu, chatting yang dilakukan seperti kasus Hasyim dengan Cindra tidak ada batasan larangannya.
"Laki-laki bicara dengan seorang perempuan boleh, akan tapi biar pun chatting semula adalah sama cuman chatting ada kelebihannya," tutur Buya.
Namun, Buya Yahya menjelaskan proses chatting kepada orang yang bukan mahramnya sudah masuk wilayah untuk diwaspadai.
Ia menyampaikan chatting WhatsApp antara laki-laki dan wanita bukan mahram bisa berpotensi adanya ajakan untuk berzina.
"Cuman lihat kejujuran hati, banyak perempuan rusak, laki-laki rusak karena selalu chatting," katanya.
"Sebab dunia khayalan lebih indah, wah ini orangnya lembut banget apa-apa Assalamualaikum ,makasih, baik mulai terpesona, suamiku SMS aja enggak begitu sudah mulai rusak hatinya," sambungnya.
Load more