tvOnenews.com - Habib Novel Alaydrus jelaskan soal hukum ziarah kubur sambil baca yasin dan tabur bunga. Memangnya boleh?
Menaburkan bunga di atas makam saat melakukan ziarah kubur menjadi kebiasaan yang dilakukan oleh umat Islam.
Untuk menjawab pertanyaan tersebut, Habib Novel Alaydrus menjelaskan melalui sebuah hadits.
Dalam hadits dikisahkan bahwa Nabi Muhammad SAW sedang berjalan di siang bolong lalu menghentikan langkahnya karena mendengar dua orang muslim di siksa di alam kubur.
"Kira-kira Rasul bagaimana mendengar ada umatnya yang disiksa?" ujar Habib Novel Alayrus kepada jamaah.
Kemudian, Rasulullah SAW menceritakan bahwa kedua orang tersebut disiksa karena dosa besar tapi tidak dianggapnya besar.
Dosa orang yang satu yaitu suka buang hajat (BAB atau kencing) sembarangan, tidak menutup aurat, dan memungkinkan ada najis di pakaiannya.
Sementara dosa orang yang satunya lagi yakni suka mengadu domba orang.
Habib Novel Alaydrus. Sumber: Tangkapan layar Youtube Habib Novel Alaydrus
Setelah menceritakan dosa yang diperbuat oleh dua orang yang sedang disiksa tersebut, Rasul tidak mendoakan, melainkan mengambil dua pelepah kurma.
"Rasul tidak mendoakan, tapi meminta untuk diambilkan dua pelepah kurma," ujar Habib Novel Alaydrus.
Lalu Rasulullah meletakkan satu pelepah kurma di setiap makam orang-orang tersebut.
Melihat perbuatan Rasulullah SAW yang tidak seperti biasanya, seorang sahabat bertanya "Ya Rasulullah kenapa Engkau melakukannya?".
Kemudian Rasulullah SAW bersabda, "Maka dia (orang yang makamnya ditanami pelepah kurma) akan diringankan siksa kuburnya selama pelepah kurma ini masih basah".
Menurut Habib Novel Alaydrus, ada banyak hal menarik dari kisah tersebut.
Setelah Rasul menceritakan ada orang yang disiksa dan sebab orang tersebut disiksa, hikmahnya adalah agar orang lain tidak terjerumus dalam siksa yang sama.
Tak hanya itu, Rasul mencarikan solusinya agar siksanya dihentikan.
"Menariknya, Rasul tidak mendoakan. Karena kalau Rasul mendoakan, berati diampuni karena doa Nabi. Rasul tidak mendoakan karena doanya tidak bisa dicontoh orang lain," kata Habib Novel Alaydrus.
"Rasul minta diambilkan pelepah kurma yang masih hijau atau masih basah belum kering. Apa maksudnya?" tambahnya.
Rasulullah SAW mengambil pelepah kurma agar bisa dicontoh. Kalau ada saudara meninggal dunia, upayakan dengan upaya yang bisa kita lakukan untuk meringankan siksa kubur.
Menurut pendapat sebagian ulama, di antara upaya yang bisa dilakukan yaitu dengan menabur bunga yang segar di atas kuburan, misal bunga mawar dan melati.
"Di antaranya dengan menanam sesuatu yang segar, makanya ditiru oleh ulama menjadi tabur bunga, bunga mawar dan melati," kata Habib Novel Alaydrus.
"Bib kalau bunga mangga apa boleh? Boleh, tapi nanti terlampaui kotor makamnya karena bunga besar-besar dan dilihat tidak indah,"
"Orang Indonesia itu kan kreatif, mawar dan melati kan membuat makam tidak seram ya dan aromanya juga wangi sehingga yang ziarah hatinya tentram kena aroma wangi tersebut,"
"Nah ini ditabur bunga, selama bunganya belum kering, maka yang di makam itu diringankan siksanya oleh Allah SWT,"
Habib Novel Alaydrus juga menjelaskan, dalam Tafsir Ibnu Katsir disebutkan bahwa masih basah artinya masih hidup.
Dan semua yang hidup itu makhluknya Allah, akan bertasbih kepada Allah SWT.
Jadi, yang menyebabkan ringan siksa kubur karena mendapatkan kiriman pahala tasbih dari makhluk Allah pelepah kurma.
Sebab mendapatkan rahmat yang turun dari tasbihnya pelepah kurma, tasbihnya bunga mawar, bunga melati, dan lainnya.
"Berati tasbih itu bermanfaat, kalau tasbihnya tumbuhan manfaat untuk mayit, tasbihnya manusia juga bermanfaat," kata Habib Novel Alaydrus.
"Dan itu dikiaskan oleh ulama. Jadi kalau kita membaca tasbih, baca Al-Quran, baca Tahlil, di makam seseorang itu ada manfaat untuk yang bersangkutan," pungkasnya.
(gwn)
Load more