Jakarta, tvOnenews.com - Ustaz Adi Hidayat menjelaskan ada tiga jenis shalat malam yakni tahajud, qiyamul lail dan witir.
Ketiga shalat malam ini sangat baik untuk dilakukan oleh setiap Muslim.
Lalu apa perbedaan dari shalat tahajud, qiyamul lail dan witir?
Berikut penjelasan dari Ustaz Adi Hidayat yang dilansir tvOnenews.com pada Selasa (9/7/2024) dari YouTube Adi Hidayat Official.
Tiga Jenis Shalat Malam, Ini Perbedaan Qiyamul Lail, Tahajud dan Witir yang Dijelaskan oleh Ustaz Adi Hidayat (Sumber: freepik)
Dalam ceramah itu, Ustaz Adi Hidayat menjelaskan, qiyamul lail adalah jenis shalat malam yang pertama.
“Jenis pertama yang dikerjakan tanpa tidur dulu umumnya,” paparnya.
Waktunya, kata Ustaz Adi Hidayat dimulai setelah shalat isya sampai dengan ke pertengahan malam.
“Atau bahkan terbentang tapi tidak didahului dengan tidur,” jelasnya.
“Ini yang secara umum disebut dengan qiyamul lail secara umum,” sambung Ustaz Adi Hidayat.
Shalat malam qiyamul lail kata Ustaz Adi Hidayat dapat menjadi alternatif bagi yang merasa sulit bangun untuk tahajud di sepertiga malam.
“Kesulitan bangun menunaikan tahajud misalnya, maka anda bisa ambil alternatif yang pertama,” saran Ustaz Adi Hidayat.
“Setelah shalat isya, Anda shalat sunnah ba’diyah setelah itu tunaikan shalat malam yang ini,” sambungnya.
Ustaz Adi Hidayat lalu menjelaskan, shalat qiyamul lail dapat dilakukan sebanyak dua rakaat, empat rakaat atau semampunya.
“Ya jadi ini yang dimaksudkan shalat yang Anda tunaikan shalat malam yang jenisnya dilakukan sebelum anda tidur,” katanya.
Ini disarankan dilakukan, jika seorang muslim menduga karena sangking lelahnya, belum tentu bisa bangun pada malam harinya.
“Kondisi kedua, bisa jadi Anda dalam keadaan memang sedang begadang misalnya, karena kondisi tugas tertentu,” jelasnya.
“Misal dalam keadaan sedang ada shift kerja yang membuat anda belum tidur mengerjakan sesuatu,” tambah Ustaz Adi Hidayat,
Maka Anda bisa tunaikan shalat ini, walaupun misalnya jam dua belas pekerjaan masih dikerjakan. Tapi Anda belum tidur.
“Nah Anda ingin tunaikan salat misalnya, maka shalat Anda statusnya di situ masuk dalam kategori Qiyamul Lail,” katanya.
“Sampai rumah bisa jam setengah dua belas, saya ingin shalat isya sudah, saya pengen salat sebelum tidur.
Maka shalat anda disebut dengan Qiyamul Lail,” lanjut Ustaz Adi Hidayat menambahkan.
Maka situasi begadang Anda menjadi bermanfaat karena ada waktu mendekat kepada Allah SWT.
“Anda ada keperluan, anda tunaikan dalam keadaan anda belum tidur, anda isi dengan tunaikan shalat pada saat itu. Maka kategori yang pertama disebut dengan apa? Qiyamul Lail,” jelasnya.
“Tidak diawali dengan tidur terlebih dahulu, jelas,” sambung Ustaz Adi Hidayat.
Tiga Jenis Shalat Malam, Ini Perbedaan Qiyamul Lail, Tahajud dan Witir yang Dijelaskan oleh Ustaz Adi Hidayat (Sumber: istockphoto)
Ustaz Adi Hidayat kemudian menjelaskan, tahajud adalah jenis shalat malam yang kedua.
Tahajud umumnya dilakukan dua pertengahan malam sampai akhirnya.
“Biasanya dikerjakannya jarang jarang, ada yang dibawah tengah malam,” jelasnya.
Kata Ustaz Adi Hidayat biasanya dilakukan diatas tengah malam lebih dari pukul 12.00 WIB dini hari.
“Setengah dua, setengah tiga, setengah empat mendekat kepada fajar,” paparnya.
“Nah aktivitas yang ditunaikan setelah tidur dulu, tidur berbaring dalam bahasa arab disebut dengan hajada,” sambung Ustaz Adi Hidayat.
Kemudian kata Ustaz Adi Hidayat, jika Anda berusaha untuk bangkit setelah berbaring terlebih dahulu tambahkan ‘ta’ di depannya.
“Jika Anda serius ingin mengerjakannya, ditambah dengan Tasydid sebelum huruf akhirnya. Tasydid, syiddah dobel, semangatnya dua kalipat, ada perjuangan untuk bisa mewujudkan itu,” jelasnya.
Maka berubah kalimatnya dari hasaja dan tahajada.
Itulah yang akhirnya memunculkan kata tahajud.
“Usaha untuk bangkit setelah anda berdiri, berbaring dengan serius cara bangkitnya,” terang Ustaz Adi Hidayat.
“Kalau ingin dirubah jadi sifat dan kebiasaan maka ubah kalimat jadi ‘tahajada’ jadi ‘tahajud’,” sambungnya seraya menjelaskan.
Ustaz Adi Hidayat kemudian menjelaskan, tahajud adalah shalat yang berlaku di tiga waktunya, di awal malam, tengah malam, dan menjelang akhir malam.
“Dan dia tidak diikat mau dengan tidur mau dengan tidak tidur,” tegasnya.
“Awas hati hati ini penting satu, dia tidak tidur dulu, kedua, dia tidur dulu yang ketiga gak ada hubunganya dengan tidur atau tidak tidur dan waktunya dia malam,” sambung Ustaz Adi Hidayat.
“Apakah awal malam, tengah malam entah akhir malam, jelas. Toyib,” tegas Ustaz Adi Hidayat.
Tiga Jenis Shalat Malam, Ini Perbedaan Qiyamul Lail, Tahajud dan Witir yang Dijelaskan oleh Ustaz Adi Hidayat (Sumber: istockphoto)
Shalat malam yang ketiga yang dijelaskan Ustaz Adi Hidayat adalah witir.
“Yang ketiga disebut dengan witir namanya witir,” katanya.
Witir adalah shalat yang ditunaikan pada waktu malam setelah selesai isya dan sunnah.
“Dia bisa ditunaikan sebelum tidur. Makannya nanti ada orang witir sebelum tidur,” ujar Ustaz Adi Hidayat.
“Tapi ada juga orang witir setelah dia menunaikan shalat, tidur, dari tidur solat dia witir, ada orang sebelum dia tidur dia witir,” lanjutnya.
Maka dari itu, Ustaz Adi Hidayat mengingatkan bahwa witir tidak terikat dengan tidur.
“Witir tidak terikat apakah mesti tidur dulu atau tidak tidur dulu,” jelasnya.
"Boleh dikerjakan diawal malam, tengah malam, atau bahkan sampai dengan akhir ke malamnya, jelas sampai sini," sambungnya.
Itulah penjelasan tentang tiga jenis shalat malam.
Disarankan bertanya langsung kepada ulama, pendakwah atau Ahli Agama Islam agar mendapatkan pemahaman yang lebih dalam.
Wallahu’alam
(put)
Load more