Jakarta, tvOnenews.com-- Baru-baru ini penyanyi jazz Indonesia, Tompi dibuat geram dengan sikap Atta Halilintar.
Artis yang dikenal juga sebagai YouTuber ini, dinilai Tompi membentuk sebuah kebodohan ke publik dengan menyebarkan informasi hoaks atau palsu lewat YouTube.
Hal ini Tompi sampaikan di tengah acara televisi swasta, di sana ia terlihat marah dan tak habis pikir.
Dengan konten yang dibuat Atta Halilintar berujung buatnya harus berurusan dengan Kantor Pajak.
"Ini harus saya klarifikasi dulu, karena nanti bisa berbahaya dengan petugas pajak," kata Tompi dikutip dari YouTube Metro, Selasa (9/7/2024)
"Ini adalah salah satu bentuk kebodohan yang diciptakan oleh konten kreator. Jadi mereka nulis itu, saya marah banget tuh sama timnya Atta Halilintar," tegas Tompi menceritakan
Ditambah, Tompi meminta penjelasan ke tim Atta Halilintar, kenapa 150 Miliar, apa buktinya dan dia tidak pernah bicara seperti itu?.
Jawabannya, lagi dan lagi hanya semata untuk tenar dan mencari penonton pada sebuah konten di YouTube Atta Halilintar.
"Karena dia nulis di YouTube Channelnya mereka rumah seharga seratus lima puluh miliar malah, bukan seratus miliar," ungkap penyanyi jazz itu
"Terus saya tanya, 'kamu dapat angka itu dari mana? Emang gue ngomong?' dan mereka menjawab, 'Engga sih mas, biar seru aja', gila gak tuh?," jelas Tompi dengan nada kesal
Sehubungan dengan kasus ini, ada hikmah yang tentunya bisa diambil pembaca.
Namun, bagaimana pandangan Islam soal menyebarkan informasi palsu atau hoaks, atau bisa juga fitnah seperti yang dialami oleh penyanyi sekaligus dokter bedah Tompi?.
Hal ini dijelaskan oleh Ustaz Adi Hidayat dalam YouTube amalsunnah, soal dosa bagi buat tuduhan atau sebarkan hoaks dan semacamnya.
Menurut Ustaz Adi Hidayat ini masuk masalah cukup berat. Sebab ucapan permintaan maaf saja tidak cukup.
"Fitnah tuduhan menyebarkan hoax dan sebagainya sebab begini ketika urusannya ini, biasanya agak berat. Berat mengklarifikasi kepada banyak orang itu tidak mudah," ucap Ustaz Adi Hidayat dikutip dari YouTube
"Tidak mudah dilakukan ya memperbaiki dosa-dosa yang bersumber dari penyakit hati itu tidak sama dengan penyakit-penyakit fisik ya," sambungnya
Bayangan soal bahayanya dari fitnah dalam Islam disampaikan Allah SWT dalam firman-Nya, berikut:
وَقٰتِلُوْهُمْ حَتّٰى لَا تَكُوْنَ فِتْنَةٌ وَّيَكُوْنَ الدِّيْنُ لِلّٰهِۗ فَاِنِ انْتَهَوْا فَلَا عُدْوَانَ اِلَّا عَلَى الظّٰلِمِيْنَ
wa qâtilûhum ḫattâ lâ takûna fitnatuw wa yakûnad-dînu lillâh, fa inintahau fa lâ ‘udwâna illâ ‘aladh-dhâlimîn
Artinya: "Perangilah mereka itu sampai tidak ada lagi fitnah dan agama (ketaatan) hanya bagi Allah semata. Jika mereka berhenti (melakukan fitnah), tidak ada (lagi) permusuhan, kecuali terhadap orang-orang zalim." (Al Baqarah ayat ke-193).
"Kesimpulan walaupun minta maaf ya tapi punya kewajiban mengklarifikasi pada orang banyak. Nah ini biasanya nggak mudah dilakukan ini pertanggungjawabannya berat juga karena hindari dosa-dosa semacam itu," terang Ustaz Adi menegaskan .(klw)
Waallahualam
Load more