Hal itu menunjukkan kita selalu menumbuhkan prioritas hawa nafsu untuk beribadah dan mengutamakan Allah SWT demi terhindar dari sikap kemaksiatan dan keharaman sesuai penjelasan HR. Bukhari Nomor 10 dan Muslim Nomor 40, Rasulullah SAW bersabda:
والْمُهَاجِرُ مَنْ هَجَرَ مَا نَهَى اللَّهُ عَنْهُ
Artinya: "Dan orang yang berhijrah adalah yang berhijrah dari perkara yang dilarang oleh Allah." (Muttafaqun ‘Alaihi, HR. Bukhari & Muslim)
Ini berfungsi ketika kita mengalami kekhawatiran di salah satu tempat tidak mampu dalam menahan ilmu agamanya maka ditakutkan akan ternodai dan bisa dipengaruhi dengan kondisi saat itu.
Maka berhijrah menjadi solusi tindakan terbaik agar kita pindah dari tempat sebelumnya agar tidak menimbulkan kerusakan pada dalam diri.
Pelajaran kedua berupa keyakinan melihat kisah Rasulullah SAW dan sahabatnya Abu Bakar As Shiddiq RA ketika mereka berada di gua tsur.
Dengan menumbuhkan rasa keyakinan secara penuh, keimanan mendalam, kepercaya yang kuat, serta menanamkan nilai Al-Quran dipastikan terhindar dari keburukan sesuai makna kandungan dari Surah At-Taubah ayat 40, Allah SWT berfirman:
اِلَّا تَنْصُرُوْهُ فَقَدْ نَصَرَهُ اللّٰهُ اِذْ اَخْرَجَهُ الَّذِيْنَ كَفَرُوْا ثَانِيَ اثْنَيْنِ اِذْ هُمَا فِى الْغَارِ اِذْ يَقُوْلُ لِصَاحِبِهٖ لَا تَحْزَنْ اِنَّ اللّٰهَ مَعَنَاۚ فَاَنْزَلَ اللّٰهُ سَكِيْنَتَهٗ عَلَيْهِ وَاَيَّدَهٗ بِجُنُوْدٍ لَّمْ تَرَوْهَا وَجَعَلَ كَلِمَةَ الَّذِيْنَ كَفَرُوا السُّفْلٰىۗ وَكَلِمَةُ اللّٰهِ هِيَ الْعُلْيَاۗ وَاللّٰهُ عَزِيْزٌ حَكِيْمٌ
Artinya: "Jika kamu tidak menolongnya (Nabi Muhammad), sungguh Allah telah menolongnya, (yaitu) ketika orang-orang kafir mengusirnya (dari Makkah), sedangkan dia salah satu dari dua orang, ketika keduanya berada dalam gua, ketika dia berkata kepada sahabatnya, “Janganlah engkau bersedih, sesungguhnya Allah bersama kita.” Maka, Allah menurunkan ketenangan kepadanya (Nabi Muhammad), memperkuatnya dengan bala tentara (malaikat) yang tidak kamu lihat, dan Dia menjadikan seruan orang-orang kafir itu seruan yang paling rendah. (Sebaliknya) firman Allah itulah yang paling tinggi. Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana." (QS. At-Taubah, 9:40)
Hal ini serupa dengan kisah Nabi Musa AS ketika menenangkan kaumnya dari kejaran Fir'aun dan bala tentaranya sesuai penjelasan dari Surah Asy-Syu'ara ayat 61-62, Allah SWT berfirman:
Load more