tvOnenews.com - Shalat Tahajud menjadi momen paling tepat untuk umat Muslim selalu melantunkan bacaan dzikir.
Biasanya anjuran membaca amalan dzikir dilakukan sebelum atau setelah shalat tahajud.
Bagi yang mengisi waktu membaca dzikir setelah shalat tahajud meski hanya lima menit maka segala hajat cepat dikabulkan oleh Allah SWT.
Ustaz Adi Hidayat membocorkan ada potongan ayat suci Al-Quran menjadi amalan dzikir pembawa hajat dikabulkan jika dibaca setelah shalat tahajud.
Ilustrasi seorang perempuan membaca amalan dzikir dari potongan ayat surat Al-Quran setelah shalat tahajud. (Freepik)
Bagi Anda merasa penasaran terhadap potongan ayat sebagai amalan dzikir ketika selesai mengerjakan shalat tahajud, mari simak informasinya di sini sebagai berikut.
tvOnenews.com melansir dari tayangan kanal YouTube Adi Hidayat Official, penceramah itu menerangkan keutamaan amalan dzikir di waktu shalat tahajud.
Ia menjelaskan orang yang menyempatkan waktu meski sebentar setelah shalat tahajud untuk membaca dzikir ini dijamin hajatnya diijabah oleh-Nya.
Pria kelahiran 11 September 1984 itu mengungkap bahwasanya amalan dzikir ini menjadi bagian dari ayat suci Al-Quran.
Ia menambahkan bacaan tersebut bagian dari potongan ayat tersebut yang terletak di salah satu surat Al-Quran.
Ia menyarankan amalan ini agar seorang Muslim senantiasa mengamalkan Al-Quran di waktu tahajud.
"Ada ayat yang bisa menjadi inspirasi untuk kita dan diaplikasikan di setiap kehidupan termasuk saat ingin berinteraksi dengan Al-Quran," ungkap Ustaz Adi Hidayat.
Dalam suatu ceramah kali ini Ustaz Adi Hidayat menginginkan bacaan dzikir ini selalu diaplikasikan dan rutin untuk diamalkannya setelah tahajud.
Maka, ia menyatakan potongan ayat tersebut terletak di Surah Al-Anbiya ayat 87 dan ayat 88 secara lengkap diambil dari kisah Nabi Yunus AS.
"Doa ini tercantum di Quran Surah Al-Anbiya di ayat 87 sampai 88 pada kisah Nabi Yunus," katanya.
Menurut Ustaz Adi Hidayat, kedua ayat tersebut menjadi amalan dzikir karena mempunyai makna kandungan ketika Nabi Yunus AS berada di dalam perut paus.
Apakah masih mengingat kisah Nabi Yunus AS selalu berdoa saat di dalam perut paus?
Nabi Yunus AS yang berada di dalam kegelapan di antara daging-daging perut ikan paus selalu melantunkan dua ayat tersebut sebagai bacaan dzikir.
Ustaz Adi Hidayat memaparkan bahwa Nabi Yunus AS meminta hajatnya senantiasa mendapat perlindungan dari Allah SWT saat berada di dalam perut ikan paus.
Pendakwah asal Pandeglang itu menyatakan potongan ayat 87 dan ayat 88 secara lengkap dari Surah Al-Anbiya wajib diamalkan ketika selesai sunnah tahajud.
Ia berpendapat amalan tersebut jika dibaca secara rutin sangat berpengaruh terhadap hajatnya langsung diterima oleh Allah SWT.
"Dzikir atau doa ini kalau kita ingin berusaha dan berinteraksi terhadap kebaikan. Misalnya kayak kita mau coba menghafal Quran, mau coba membaca Quran dengan baik," jelasnya.
Pendiri Quantum Akhyar Institute itu kembali mengingatkan Surah Al-Anbiya ayat 87 hanya sebagian untuk dijadikan amalan dzikir yang selalu diucap Nabi Yunus AS.
.... لَّآ اِلٰهَ اِلَّآ اَنْتَ سُبْحٰنَكَ اِنِّيْ كُنْتُ مِنَ الظّٰلِمِيْنَ ۚ ....
Laa ilaaha illaa anta subhaanaka innii kuntu minaz-zaalimiin.
Artinya: "Tidak ada Tuhan selain Engkau. Maha Suci Engkau. Sesungguhnya aku termasuk orang-orang zalim." (QS. Al-Anbiya, 21:87)
Dari kisah Nabi Yunus AS, Ustaz Adi Hidayat memberikan contoh saat seseorang berhasil dan mampu mengatasi berbagai masalahnya sebagai bukti Allah SWT mengabulkan hajatnya jika baca potongan ayat 87 tersebut.
"Atau kita coba misalnya mendapatkan kesuksesan dalam pekerjaan atau kita mengatasi gangguan di kehidupan ini, itu masuk semuanya," imbuhnya.
Mengapa potongan ayat tersebut memiliki keutamaan dahsyat hingga dijadikan amalan dzikir setelah shalat tahajud?
Allah SWT telah memberitahukan kepada hamba-Nya bentuk mereka diciptakan agar beribadah kepada-Nya yang diambil dari kata "Lailahaillallah".
"Lailahaillallah pada dasarnya seluruh kehidupan dari kalimat ini kita tercipta, di kalimat tersebut kita diminta untuk beribadah," terangnya.
"Tujuan kita selalu ibadah kepada-Nya untuk Lailahaillallah," tambahnya.
Ia mengambil contoh lain terkait orang yang memilih berjihad dan saat sakaratul maut senantiasa mengucap Lailahaillallah.
"Kita hadir di sini itu hidup di dunia untuk Lailahaillallah, bahkan orang berjuang jihad fisabilillah sampai wafat juga karena Lailahaillallah," paparnya.
"Kalau ada yang bisa mengucapkan Lailahaillallah di momen sakaratul maut atau akhir hidupnya, Nabi Muhammad SAW menjamin masuk surga," lanjutnya.
Kemudian, ia menjelaskan setelah bagian Lailahaillallah ada "Subhanaka berasal dari awalan kata tasbih "Subhanallah".
Pendakwah itu menyampaikan ucapan Subhanallah pengingat bagi umat Muslim agar tidak sombong hanya Allah SWT yang mempunyai kedudukan tertinggi.
"Kita mengatakan Subhanallah, Ya Allah aku meyakini enggak ada Tuhan selain Engkau, enggak ada sifat-sifat yang layak kecuali apa yang telah ditetapkan Engkau," jelasnya.
"Aku memohon ampuni aku Ya Allah, Innikuntu Minaz-zalimin, selama ini aku salah, aku katakan Tuhan hanya Engkau tapi aku kadang dipermudah dunia, aku ikut sesembahan dunia, aku salah," lanjutnya.
فَاسْتَجَبْنَا لَهٗۙ وَنَجَّيْنٰهُ مِنَ الْغَمِّۗ وَكَذٰلِكَ نُـْۨجِى الْمُؤْمِنِيْنَ
Fastajabnaa lahuu wa najjainaahu minal-gamm, wa kazaalika nunjil-mu'miniin.
Artinya: "Kami lalu mengabulkannya (hajat) dan Kami menyelamatkannya dari kedukaan. Demikianlah Kami menyelamatkan orang-orang mukmin." (QS. Al-Anbiya, 21:88)
Ustaz Adi Hidayat mengambil dari makna kandungan ayat 88 bahwa Allah SWT benar-benar menerima hajat seseorang yang dilantunkan setelah mengerjakan shalat tahajud.
"Bangun malam mari tahajud, setelah itu istighfar dan amalkan zikir ini. Tapi bukan sekadar dibaca dan maknanya harus dipahami," pesannya.
Kesimpulan: Potongan ayat 87 dan ayat 88 lengkap dari Surah Al-Anbiya menjadi amalan dzikir pembawa hajat diterima saat diamalkan setelah shalat tahajud.
Wallahu A'lam Bishawab.
(hap)
Load more