Jakarta, tvOnenews.com-- Nam Mama Ghufron kini tengah jadi sorotan publik, lantaran banyak pesan ceramahnya dianggap kontroversi.
Kontroversi karena tidak beralasan serta berdasarkan ajaran agama islam, seperti sumber kitab suci Al-Qur'an serta hadits yang ada.
Hal ini disampaikan oleh Majelis Ulama Indonesia (MUI) baru-baru ini melalui akun media sosial (Medsos) X @MUIPusat. Dikatakan kalau apa yang disampaikan oleh Mama Ghufron ini meresahkan masyarakat, bahkan berpotensi menyesatkan.
"Menanggapi tersebarnya banyak informasi mengenai Mama Ghufron di banyak kanal media, Majelis Ulama Indonesia sejauh ini menyatakan bahwa banyak ajaran dan pernyataan yang kurang tepat dan tidak sesuai dengan ajaran Islam," kata MUI dikutip, Sabtu (13/7/2024)
"Kemunculan Ghufron menurut MUI berpotensi memberikan pengaruh negatif terhadap perkembangan keagamaan. Kehadirannya membuat banyak kontroversi dan narasi yang menyesatkan di berbagai media, lebih-lebih di media sosia," sambung MUI menegaskan
Ceramah Mama Ghufron cukup banyak, mulai dari mengaku buat 500 kitab, bahasa Suryani, mengaku video call dengan malaikat maut, alam barzah, bahasa jin, bahasa semut, dan lainnya. Itu semua dinilai kebanyakan orang, termasuk MUI menyimpang mampu menyesatkan masyarakat.
Dalam kesempatan yang berbeda, pada Jumat (12/7) Wasekjen MUI Bidang Pendidikan dan Kaderisasi, Muhammad Ziyad diundang langsung oleh tvOne untuk menjelaskan seperti apa aliran ataupun ajaran Mama Ghufron yang dianggap kontroversi dan menyesatkan.
Wasekjen pun menyoroti banyak pesan yang disampaikan Mama Ghufron saat berceramah memang menyimpang dari syariat agama islam.
Salah satu contoh mendasar dalam ajaran islam saat meninggal dunia, ditanya malaikat siapa tuhanmu dan nabimu. Tentu dipahami secara umum umat muslim tentu jawabannya Allah SWT dan Nabi Muhammad SAW.
Namun, dalam informasi yang beredar dalam bentuk video pendek berseliweran di Medsos, Mama Ghufron menggiring untuk menjawab pakai namanya.
"Dengan adanya video-video beredar memang tentu akan luar biasa, bahkan kalau kita lihat misalkan di video ya, terlepas kita tidak melihat ini potongan apa tidak," tutur Wasekjen MUI ini
"Tapi kita sudah bisa memahami ketika ada murid beliau atau yang yang di dalam video jelaskan, bila ditanya oleh ditanya nanti di akhirat Man Robbuka jawab saja Ghufron, kemudian boleh tanya nama Nabi yuka jawab saja Ghufron. Maka tentu kita beristighfar dalam kontek ini adalah sesuatu yang sudah keliru," jelas Wasekjen Ziyad dengan tegas
Kendatinya, MUI saat ini tengah mengusut dan mengkaji mendalam seperti apa ajaran atau aliran dari Mama Ghufron ini. Hal ini akan ditangani oleh Bidang Pengkajian dan Penelitian dari MUI,katanya.
Sehubungan dengan banyaknya video berseliweran di Medsos dan disampaikan ke masyarakat, Wasekjen meminta untuk lebih berhati-hati.
Dalam kesempatan tersebut, ia berpesan agar para orang tua harus lebih hati-hati juga memasukkan anaknya ke Pondok Pesantren (Ponpes). Seperti diketahui, Ponpes untuk mendalami agama atau melanjutkan pendidikan agar tidak terjerumus ke yang salah.
"Kita juga menghimbau pada para orang tua hendaklah kalau menyantrikan anaknya, menitipkan pendidikan pada anak-anaknya, mari senantiasa kita pantau," imbuhnya
"Kita tempatkan pada pendidikan yang baik, dan benar, baik jangan sampai akidahnya kemudian terjerumus yang aneh. Dan kita bina bersama-sama mudah-mudahan Allah SWT senantiasa membimbing kita semua," pesan Wasekjen Ziyad untuk semua orang tua
Sebab berdasarkan informasi yang beredar, Mama Ghufron yang kontroversi ini memiliki Pondok Pesantren (Ponpes) di daerah Jawa Timur.
Diketahui, Ponpes Mama Ghufron bernama Yayasan Ponpes UNIQ Nusantara yang berada di Jalan Raya Pamotan, Kecamatan Dampit, Kabupaten Malang. (Klw)
Waallahualam
Load more