Jakarta, tvOnenews.com - Pesulap Merah, Marcel Radhival kembali menyoroti kasus pembunuhan sahabat Linda, Vina Cirebon di tengah kabar dugaan tersangka, Pegi Setiawan dibebaskan dari hasil sidang praperadilan.
Pesulap merah itu mengutarakan pendapatnya ada kejanggalan terjadi dari fenomena kesurupan arwah Vina Cirebon sering merasuki tubuh Linda.
Marcel Radhival menilai kesurupan arwah Vina dialami Linda menyulitkan hingga dijadikan acuan pihak kepolisian dalam menyelesaikan kasus pembunuhan tersebut.
"Tentang kesurupan menjadi saksi (Linda). Nah, ini tentu adalah sebuah kejanggalan di Indonesia, kenapa bisa sampai kesurupan ini yang mendongrak untuk terjadinya pencarian kasus (pembunuhan Vina)?," tanya Marcel Radhival ditemui tvOnenews.com di Acara Amazing Muharram ke-13 di Grand Ballroom The Ritz-Carlton, Pacific Place Jakarta, Minggu (14/7/2024).
Sosok Linda (kiri) dan Almarhumah Vina Cirebon (kanan). (Kolase Tim tvOnenews)
Menurutnya, acuan dalam menyelesaikan perkara ini seharusnya dilakukan dan memfokuskan terhadap korban pembunuhan tersebut.
Seperti dari kasus ini melibatkan dua sepasang kekasih, yakni Vina dan Eky menjadi korban pembunuhan yang dilakukan oleh geng motor.
Ia menyebutkan penyebab kasus pembunuhan ini dijadikan acuan dan tujuan pihak kepolisian untuk cepat menangani dan menyelesaikan perkara tersebut.
"Yang seharusnya pencarian kasus itu terjadi ketika ada korban, Ketika ada korban diteliti lebih jauh," tuturnya.
Ia kembali menyatakan bahwa, kesurupan dialami seseorang merupakan dari sahabat korban tidak menjadi landasan dan percaya untuk mencari para pelaku.
"Baru itu ketahuan penyebabnya apa, bukan dari kesurupan," katanya.
Pesulap merah itu menyampaikan hal tersebut karena menjadi salah satu penentang kepercayaan terhadap sesuatu hal di luar nalar.
Pria kelahiran 26 Agustus 1995 itu pun menyayangkan penyelesaian kasus ini hanya diambil dari pengakuan sahabat Vina yang telah mengalami kesurupan.
Ini membuktikan kepercayaan terhadap makhluk gaib sebagai acuan dalam mencari para pelaku yang belum juga tertangkap dan terjerat di sel tahanan.
"Karena kalau dari kesurupan, ya gimana caranya kita percaya terhadap jin?," tanya dia lagi.
Kemudian, pria usia 28 tahun itu mengambil dari perspektif ajaran Agama Islam terkait pengakuan Linda selalu kerasukan arwah sejak Vina Cirebon tewas.
Ia menganggap ucapan dilontarkan makhluk gaib melalui tubuh seseorang sebagai perantaranya sudah menyampaikan suatu kebohongan.
Khususnya saat Linda blak-blakan mengaku kesurupan karena dirasuki arwah Vina Cirebon.
Ia menegaskan perkataan jin tidak dapat dipercaya dan tak boleh menjadi pusat menyelesaikan kasus pembunuhan yang terjadi di Cirebon melibatkan geng motor.
"Dalam Islam sendiri, kita gak boleh percaya perkataan jin kalaupun itu jin," jelasnya.
Marcel mengatakan kasus ini sudah menunjukkan kesalahan besar dalam penerapan hukum di Indonesia.
Ia berpendapat hukum Indonesia telah dirusak hanya karena kesurupan menjadi bahan mendasar untuk menuntaskan kasus pembunuhan Vina.
"Toh semuanya juga kalau berdasarkan hukum Indonesia apa yang terjadi di kesurupan itu tidak sesuai kenyataan," terangnya.
Ia berharap setiap ucapan dari pengakuan dilontarkan jin tidak terjadi lagi untuk memburu para pelaku pembunuhan yang tersisa.
"Jadi memang sepantasnya kita gak percaya perkataan jin," tandasnya.
Pengakuan Linda sering mengalami kesurupan arwah sang sahabat, Vina Cirebon membuat masyarakat Indonesia heboh.
Publik juga terus memantau pihak kepolisian dalam penyelesaian kasus pembunuhan Vina dan Eky.
Banyak pejabat publik salah satunya Presiden Joko Widodo (Jokowi) ikut mendengar kasus pembunuhan Vina dan Eky.
Hal ini membuat Presiden Jokowi turun tangan agar kasus pembunuhan ini cepat selesai sejak Film Vina: Sebelum 7 Hari sukses menarik perhatian publik.
Terkini, kabar baru mengenai kasus Vina meliputi Pegi Setiawan bebas sejak putusan sidang praperadilan membatalkan statusnya sebagai tersangka terlibat membunuh Vina dan Eky.
Putusan hakim menyatakan Pegi Setiawan menjadi babak baru dan membuktikan kepolisian belum menangkap pelaku pembunuhan di Cirebon pada 2016 silam.
(hap)
Load more