Jakarta, tvOnenews.com-Intelektual NU, Nadirsyah Hosen mengaku mengenal secara pribadi lima pemuda NU yang menemui Presien Israel Isaac Herzog. Gus Nadir juga menyebut telah tabayun satu persatu pada kelima pemuda NU tersebut. Pada Gus Nadir, kelima pemuda itu mengaku pertemuan diatur lewat jaringan alumni Harvard. Kelima pemuda juga menyatakan, pertemuan berkenaan dengan start up, akademik dan kunjungan pribadi.
Gus Nadir menyayangkan kunjungan aktivis nahdliyin tak memperhatikan aspek keberimbangan dan geopolitik. Padahal NU selain menerapkan prinsip tasamuh dan tawasuth, juga tawazun dan itidal, yakni keseimbangan dan tegak lurus pada aturan main dan kebenaran.
Lebih jauh Gus Nadir menyebut kunjungan itu tidak sensitive pada keputusan Mahkamah Internasional dan sikap pemerintah Republik Indonesia.
Alasan berdiskusi soal konflik pada Presiden Israel yang hanya berperan sebagai symbol juga menunjukan ketidakpahaman pada struktur pemerintahan Israel. "Mereka ini siapa kok merasa bisa mempengaruhi kebijakan Netanyahu," ujar Gus Nadir.
Sementara itu, Sekretaris Jenderal Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Saifullah Yusuf mengatakan bahwa pihaknya akan memanggil lima orang Nahdliyin yang bertemu dengan Presiden Israel Isaac Herzog, dan fotonya viral di media sosial.
“Yang bersangkutan akan dipanggil untuk dimintai keterangan dan penjelasan lebih dalam tentang maksud tujuannya, latar belakang, dan siapa yang memberangkatkan, serta hal-hal prinsip lainnya,” ujar pria yang akrab disapa Gus Ipul itu dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Senin.
Selain itu, ia mengatakan bahwa PBNU juga segera memanggil pimpinan badan otonom (banom), serta lembaga yang menjadi pengabdian dari kelima orang tersebut.
“Ketua Umum juga akan memanggil pimpinan banom dan lembaga yang menjadi pengabdian yang bersangkutan,” ujarnya.
Ia menjelaskan bahwa jika ditemukan unsur pelanggaran organisasi, maka bukan tidak mungkin kelima orang itu akan diberhentikan dari statusnya sebagai pengurus lembaga atau banom.
Sementara itu, ia menyayangkan kunjungan lima orang tersebut yang mengatasnamakan pemuda NU ke Israel dan bertemu Isaac Herzog.
“Kelima orang tersebut tidak mendapat mandat PBNU, dan juga tidak pernah meminta izin ke PBNU,” katanya.
Menurut dia, kepergian lima orang itu ke Israel adalah tindakan yang sangat tidak bijaksana di tengah situasi yang memanas antara Israel dan Palestina. Apalagi, lanjut dia, NU sebagai organisasi berada di barisan depan mengutuk serangan terus-menerus yang dilakukan Israel.
“Kepergian mereka ke Israel adalah tindakan yang sangat-sangat tidak bijaksana, membingungkan, dan mendapatkan banyak kecaman yang nyata. Kunjungan itu juga melukai perasaan kita semua,” ujarnya.(bwo)
Load more