tvOnenews.com - Shalat menjadi bagian ibadah penting meliputi banyak amalan di dalamnya, seperti sujud, doa, tasbih, takbir, tilawah kitabullah, zikir untuk menghadap Allah SWT.
Shalat menjadikan hidup seseorang merasa nyaman dan selalu mempunyai rasa syukur telah mendapat kenikmatan dalam dirinya.
Sebagai ibadah utama, shalat salah satu aspek penting menjadikan amalan utama yang dihisab ketika hari kiamat kelak oleh Allah SWT.
Meski begitu, shalat membuat seseorang merasa tertantang biasanya kebanyakan saat ibadah susah khusyuk akibat ditempa berbagai masalah.
Salah satu masalah membuat seseorang sulit khusyuk ketika shalat, yakni utang bisa memunculkan beban hidup dan ibadahnya tidak fokus.
Ilustrasi seorang pria bersujud saat shalat sunnah di tengah malam agar tetap khusyuk. (Tim tvOne)
Gus Baha pernah menyampaikan bahwa shalat masih bisa diterima dan mendapat keutamaan pahala ibadahnya dengan syarat harus melakukan beberapa amalan.
Bagi Anda menginginkan pahala shalat masih bisa diraih akibat sulit khusyuk karena banyak masalah utang, mari simak penjelasannya di sini.
Dikutip tvOnenews.com dari kanal YouTube Santri Gayeng, Cendekiawan Islam itu menerangkan berbagai amalan untuk shalat saat mengisi ceramah.
Gus Baha menyampaikan sulit khusyuk menjadi hal lumrah dan sering ditemukan ketika seseorang sedang menghadap kepada Allah SWT.
Gus Baha memahami banyak orang yang pasrah lantaran saat shalat tidak bisa fokus dan menyambungkan pikirannya kepada-Nya.
Meski demikian, khusyuk memang menjadi suatu tantangan bagi umat Muslim agar keutamaan pahalanya tetap diterima.
Biasanya hal membuat seseorang susah khusyuk karena dipengaruhi oleh bisikan setan yang memang menjadi tugas mereka mengganggu setiap manusia.
Namun, Gus Baha menenangkan bahwa pahala shalat masih dapat diraih jika melakukan berbagai cara ini.
Ia menentang seseorang cepat membuat keputusan bahwa seakan-akan amalan shalatnya diyakini langsung ditolak oleh Allah SWT.
Ia pun mengambil penjelasan yang diterangkan melalui Mazhab Abu Hasan as-Syadzili sebagaimana seseorang harus tetap menanamkan kepercayaan tentang ibadah shalatnya.
"Ciri-ciri paling menonjol di Mazhab Syadzili itu adalah orang itu tidak boleh merasa salah," ungkap Gus Baha.
Pria bernama asli KH. Ahmad Bahauddin itu mengabarkan silsilah Imam Syadzili ketika mempunyai murid terkait kepasrahan tentang amalan shalat.
Imam Syadzili menganjurkan rasa optimis harus tetap ditanam oleh seseorang demi mendapatkan keutamaan ibadahnya.
"Imam Syadzili ini memiliki murid begitu alim bernama Abul Abbas al-Mursyi. Abul Abbas ini juga mempunyai murid alim namanya Ibnu Athaillah yang mengarang kitab Hikam," jelasnya.
"Maka cerminan atau gambaran Mazhab Syadzili adalah apa yang ada dalam kitab Hikam," sambungnya.
Pria bernama asli KH. Ahmad Bahauddin itu kembali menyampaikan pendapatnya keraguan bisa memicu shalat benar-benar tidak diijabah.
Hal itu juga menunjukkan seorang Muslim tidak bisa memfokuskan dirinya untuk menyambung kepada Allah SWT ketika beribadah.
Ia menyatakan pola pikir seperti itu dinilai telah melakukan perbuatan syirik lantaran tidak pernah memunculkan sikap optimismenya.
"Aku tak tahu kalau shalat aku diterima atau tidak sama Allah SWT? Pendapat dari Mazhab Syadzili kalau kita ngomong seperti itu diamuk, kamu syirik kalau ngomong begitu," katanya.
Menurutnya, sikap optimis bisa membuat setan merasa geram ketika menggoda seseorang saat shalat.
Gus Baha berpendapat bahwa setan akan dibuat kalah jika menghindari sikap pesimis atau pasrah.
"Gimana itu pun sudah berhasil bikin setan kesal kamu tetap ingin sujud. Pokoknya kalau bikin setan merasa kesal itu keren banget," ungkapnya.
Ia mengingatkan saat seseorang takbir dalam memulai shalatnya harus benar-benar dirasakan dan dinikmati arti ibadah.
Takbir memiliki keutamaan menunjukkan umat Muslim mengaku Allah SWT Maha Besar dan Maha Agung.
Setan tidak akan bisa mengganggu seseorang ketika sudah mengagungkan Allah SWT melalui takbir saat memulai shalat di tengah banyak cobaan menghadapi situasi mempunyai masalah utang.
"Allahu Akbar, kalau kamu sudah mengagungkan-Nya, setan pun langsung kesal, meski saat itu kamu lagi ingat utang," ucapnya.
"Setelah itu kamu sujud maka kamu lagi patuh kepada Allah, padahal saat itu kamu berdoa, ya Allah berikan saya jabatan," lanjutnya.
"Walaupun kalau begitu setan sedang lihat kamu itu sudah kondisi kesal! Asem zaman akhir ternyata masih ada yang mencoba sujud," sambungnya.
Dari penjelasan Mazhab Abu Hasan As-Syadzili mengenai tentang sikap kepercayaan diri dan harus menyertakan rasa syukur sebagai bentuk cara pahala shalat tetap diraih meski sulit khusyuk.
"Mengerti ya bagaimana pun juga kamu itu hidup ditakdirkan sebagai orang yang bersujud itu menjadi pemberian terbaik dari Allah SWT, makanya kamu harus syukuri," paparnya.
Kemudian, Gus Baha membagikan amalan kedua supaya keutamaan shalat tetap bisa dinikmati diambil dari perspektif Mazhab Abu Hasan as-Syadzili.
Pria usia 53 tahun itu menyarankan tidak ada salahnya seseorang selalu beramal meski ukurannya sedikit.
Ini mengingatkan setiap ibadah shalat dikerjakan oleh umat Islam tidak ada yang sempurna.
Ketidaksempurnaan itu misalnya ketika seseorang benar-benar memikirkan suatu hal yang di luar amalan shalat.
Seperti mengingat utang, telah melakukan kesalahan hingga pikirannya berhasil dipengaruhi setan.
"Misalnya begini, ketika saya ketemu Rukhin, dan saya memberi nasi saja tanpa ada tempenya. Kemudian Rukhin memakannya dengan lahap sekali, padahal makanan ini jauh dari sempurna karena tidak ada lauk pauknya, dan tidak ada gizi empat sehat lima sempurna," jelasnya.
"Terus Rukhin makannya menjadi senang, maka saya gembira juga," tambahnya.
Ia menyataan melalui beramal sedikit sudah menjadi sesuatu hal luar biasa dibandingkan tidak melakukan sama sekali.
"Maka sama kita dikasih shalat dan bentuknya shalat yang diberikan Allah kepada kita memang seperti ini, ingat utang, uang dan shalatnya tidak terlalu benar," imbuhnya.
"Walaupun ini bentuk pemberian Allah. Banyak orang di luar kita sama sekali tidak shalat. ya sudah kita syukuri saja," tandasnya.
Wallahu A'lam Bishawab.
(hap)
Load more