Beruntungnya dua pendiri Eits Chaim Indonesia memutuskan keluar dari Indonesia mencirikan yayasan tersebut tidak terlalu aktif meski terus menyebar pemahaman Yahudi melalui media sosial YouTube dan Facebook.
Kemudian, Bnei Noah (Bani Nuh) Indonesia menjadi lembaga berbentuk Paguyuban Bani Nuh di Indonesia.
Di dalamnya meliputi para pengikut Taurat Yahudi berada di Indonesia meski tidak mempunyai keturunan dan penganut Yahudi.
7 kategori hukum Nuh menjadi acuan dari para pengikut di lembaga Bnei Noah Indonesia menjadikan mereka telah meyebar luas di dunia, termasuk di antaranya ada Israel.
Sejumlah hukum Nuh ini juga telah memberikan ajaran Taurat dan sudah berbasis Bahasa Indonesia.
Noahide Academy Israel, di bawah kepemimpinan Rabbi Moshe Perets dan Institute for Judaism and Civilization dibawah Rabbi Dr. Shimon D. Cowen menaungi dalam tujuan afiliasi Bnei Noah (Bani Nuh) Indonesia.
Lembaga Bahtsul Masail Nahdlatul Ulama (LBM NU) menjadi bagian dalam mendukung koalisi LSM Rahim diisi oleh cendekiawan dari NU.
LBM NU juga tidak pernah lelah memberikan rekomendasi berbagai kebijakan peningkatan domestik dan internasional terhadap pemerintah Indonesia.
Jika melihat dari tim pengurusnya melibatkan berbagai tokoh penting antar-agama, beberapa di antaranya ada beberapa tokoh muda NU.
KH. Mukti Ali Qusyairi menjadi Presiden Direktur, Elisheva D. Stross (Direktur Urusan Luar Negeri), Leo Agustinus Yuwono (Kepala Delegasi), kh. Zainul Maarif (Manajer Penelitian Domestik), Asnawi Ridwan (Manajer Penelitian Kitab Suci), KH. Roland Gunawan (Manajer Media dan Komunikasi), Yokhanan Elias (Manajer Diseminasi dan Informasi), Lodwyk Tiwery (Manajer Pendanaan).
Load more