"Dia tidak shalat dengan memahami gerakan takbirnya, dia jadikan sebagai formalitas," jelasnya.
Ini berpacu dari hadits dari Abu Sa’id Al-Khudri RA disahihkan oleh Syaikh Al-Albani terkait takbiratul ihram sebagai bentuk awal kesucian ibadah, Rasulullah SAW bersabda:
مِفْتَاحُ الصَّلاَةِ الطُّهُورُ وَتَحْرِيمُهَا التَّكْبِيرُ وَتَحْلِيلُهَا التَّسْلِيمُ
Artinya: "Pembuka shalat adalah bersuci, yang mengharamkan dari perkara di luar shalat adalah ucapan takbir dan yang menghalalkan kembali adalah ucapan salam." (HR. At-Tirmidzi Nomor 238 dan Ibnu Majah Nomor 276)
Kemudian, ia menyoroti banyak orang berpendapat shalat sulit khusyuk tetap mendapat pahala.
Kebanyakan mereka berasumsi pahala tetap didapat karena diambil dari ilmu fiqih.
"Apakah benar secara fiqih gugur kewajiban dapat pahala sesuai keikhlasan?," tanya Ustaz Adi Hidayat.
Meski begitu, ia kembali mengingatkan apabila cara takbiratul ihram masih salah maka tidak mendapat keutamaan ibadahnya.
"Tapi value dari shalat yang mahal itu enggak dapat," tegasnya.
Kemudian, ia juga memperhatikan rukun shalat lainnya agar seseorang tetap khusyuk saat ibadah.
Load more