Kepala Biro Humas Data dan Informasi Akhmad Fauzin dan beberapa pejabat dari Kemenag RI juga berada di acara tersebut.
Lebih seribu peserta meliputi pengurus DWP Kanwil Kemenag Provinsi, PTKN, Kab/Kota, Madrasah & KUA se-Indonesia dan para santri pesantren turut meramaikan kegiatan ini terhubung melalui aplikasi zoom.
Eny Retno berharap TelePontren dihadirkan untuk mengurangi perundungan terhadap anak bangsa.
"TelePontren dirilis sebagai jembatan yang diharapkan bisa mengupayakan penurunan-penurunan angka kekerasan dan meningkatkan pencegahannya," ungkap Eny Retno dalam keterangannya di Jakarta.
Tak hanya itu, TelePontren juga berperan sebagai bentuk penanganan kasus perundungan anak wujud usaha dari Kemenag RI.
"Besar harapan saya bahwa Telepontren ini bisa menjadi legacy dari Bapak Menteri Agama, dari Direktorat Jenderal Pendis, dari Direktorat Pendidikan Diniyah, dan Pondok Pesantren Kementerian Agama. Juga sebagai bold statement bahwa negara akan selalu hadir melalui Kementerian Agama bagi mereka yang mengalami perundungan," jelasnya.
Plt Dirjen Pendidikan Islam Prof Abu Rokhmad turut menyampaikan pendapatnya bahwa Kemenag RI melakukan terobosan baru melalui rilisan TelePontren.
Load more