tvOnenews.com - Shalat Subuh menjadi tantangan dikerjakan umat Muslim di tengah sedang mengantuk.
Tantangan tersebut membuat seseorang kurang tidur dan masih mengantuk ketika ingin mengerjakan shalat Subuh.
Seseorang masih mengantuk dan sulit menahan istirahat biasanya penyebab shalat Subuh ditinggalkan dan tidak mendapat keutamaannya.
Ustaz Adi Hidayat menjelaskan ada cara menangani seseorang agar tidak mengantuk dan tetap shalat Subuh diambil dari sunnah Nabi Muhammad SAW.
Ilustrasi shalat Subuh berjamaah saat masih mengantuk. (Freepik)
Seperti apa Ustaz Adi Hidayat menerangkan tentang sunnah Nabi Muhammad SAW agar bisa mengatasi dan menghilangkan rasa ngantuk demi shalat Subuh? Mari simak penjelasannya di sini.
tvOnenews.com mengutip dari kanal YouTube Adi Hidayat Official, Jumat (18/7/2024), Ustaz Adi Hidayat mengambil tema tentang shalat Subuh dalam suatu ceramah.
Ustaz Adi Hidayat mengkhususkan tema tersebut bagi orang yang mengantuk saat punya niat ingin shalat Subuh.
Ustaz Adi Hidayat mengatakan rasa ngantuk bisa dihilangkan agar shalat Subuhnya masih dapat dikerjakan dan di awal waktu.
Menurutnya, pengaturan waktu menjadi faktor penting dimana seseorang tetap mengejar keutamaan ibadah Subuhnya.
"Terkait dengan mengantuk mohon izin mohon maaf, itu lebih kembali pertama selain kepada niat adalah pengaturan waktu," ungkap Ustaz Adi Hidayat.
Pendakwah itu menyampaikan bahwa seseorang harus membentuk kebiasaan baru jika telah mengatur waktu terbaiknya.
Adaptasi menjadi faktor seseorang bisa bangun pada waktu Subuh tanpa mengantuk lagi.
"Maka direncanakan dari awal bangun jam berapa, aktivitas disesuaikan," katanya.
Ia mengambil contoh bahwa seseorang harus memilah terkait aktivitas yang bisa dikerjakan dan tidak dianggap penting.
Pendakwah lulusan S2 di UIN Bandung itu menyarankan hal tersebut agar tidak mempunyai kebiasaan beraktivitas di malam hari.
"Misal yang tadinya siangnya terlalu banyak aktivitas dicek kembali mana yang betul-betul aktivitas pokok, yang lainnya istirahat," terangnya.
"Karena sederhana sekali, kalau bukan siang datang malam, terlalu sibuk siangnya maka akan banyak istirahat di malam harinya. Terlalu sibuk malamnya, siangnya akan ngantuk ya," lanjutnya.
Maka, ia membagikan sunnah yang sering dilakukan Nabi Muhammad SAW agar tetap mendapat keutamaan dan mengerjakan shalat Subuh tepat waktu.
Direktur Quantum Akhyar Institute itu menjelaskan Nabi Muhammad SAW punya kebiasaan setelah shalat Isya langsung memilih istirahat.
Menurutnya, Nabi Muhammad SAW lebih memilih banyak beraktivitas pada waktu siang hari.
Ia menyampaikan kebiasaan Nabi Muhammad SAW langsung istirahat ketika selesai ibadah Isyanya didasari oleh penjelasan berbagai hadits.
"Apa yang dilakukan manajemen Nabi Shallallahu Alaihi Wasallam? Siang beraktivitas," ungkapnya.
"Nabi itu kalau sudah masuk waktu Isya, selesai Isya silahkan cek dalam hadits-hadits, ba'da Isya itu langsung istirahat," sambungnya.
Meski demikian, ia menambahkan bahwa, Nabi Muhammad SAW menyempatkan berbagai amalan sebelum istirahat pada malam harinya.
Misalnya Nabi SAW menyempatkan berbincang kepada istri dan keluarganya mengenai kegiatan dalam satu hari penuh.
"Cuma sedikit evaluasi dengan istri beliau tercinta, ngobrol sebentar, evaluasi keluarga," imbuhnya.
Kemudian, beliau juga mempunyai kebiasaan melakukan amalan istighfar dan menyimpulkan berbagai kegiatannya pada hari tersebut.
"Setelah itu menjelang istirahat, beliau istighfar 70 sampai dengan 100 kali dan mengevaluasi kegiatan sebelumnya," tuturnya.
"Karena perintah dari Allah, kalau telah selesai yang sebelumnya dipersiapkan yang akan datang," tambahnya.
Pendakwah usia 39 tahun itu membagikan sunnah Nabi Muhammad SAW hendak tidur agar istirahatnya cukup dan mengejar pelaksanaan shalat Subuh.
"Nah ini bimbingan ini berlakunya yang pertama itu sebelum tidur, jadi dibiasakan sebelum tidur apa pun itu dievaluasi dulu baik itu ibadah akhirat kita atau pun aktivitas dunia kita," paparnya.
Terutama bagi yang mengejar shalat Subuh berjamaah di masjid demi meraih keutamaannya, yakni mendapat perolehan shalat sebanyak 27 derajat.
"Bukankah keutamaan jamaah lebih baik daripada sendirian ya? Shalat jamaah lebih baik daripada shalat sendirian, berapa pahalanya? 27 (derajat)," tandasnya.
Keutamaan shalat Subuh berjamaah mendapat perolehan 27 derajat diterangkan dalam Hadits Al-Bukhari, Rasulullah SAW bersabda:
"Shalat berjamaah melampaui shalat sendirian dengan (mendapatkan) 27 derajat." (HR Bukhari)
Kesimpulan: Cara seseorang mengatasi ketika masih mengantuk hendak shalat Subuh sesuai sunnah Nabi Muhammad SAW diliat dari pengaturan waktu sebelum tidurnya.
Wallahu A'lam Bishawab.
(hap)
Load more